Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Kontroversi Suara Adzan Terjadi Lagi, Kini Giliran Soundtrack Kimetsu no Yaiba

Salah satu anime paling populer di musim ini yang disokong oleh unlimited budget works dari studio Ufotable, Kimetsu no Yaiba, kembali menjadi topik hangat pembicaraan kalangan penggemar anime di media sosial.

Tapi yang dibahas bukan lah soal perkiraan tanggal kehadiran movie yang menceritakan arc ‘Demon Train’ yang memfokuskan perjalanan tim Tanjiro bersama dengan Flame Pillar Kyojuro Rengoku, melainkan soal soundtrack pada album ketiganya yang ternyata berisikan lafal dari Adzan.

Ya, dalam 50 detik pertama dari lagu yang berjudul “竈門炭治郎~次の地へ”, atau “Kamado Tanjiro to The Next Place” buatan komposer Go Shiina, dapat terdengar jelas beberapa potongan kalimat yang dikumandangkan saat Adzan berlangsung. Ini mendapatkan perhatian salah seorang fans bernama abdallah kamel yang langsung mencurahkan pendapatnya di Twitter.

Menurut terjemahan dari pengguna Twitter yang memiliki nama user @iKureiji, abdallah kamel berpendapat bahwa mencampurkan lafal Adzan yang seharusnya dikumandangkan saat memanggil umat muslim untuk shalat dalam musik itu adalah hal yang kurang pantas dilakukan, terutama karena Kimetsu no Yaiba juga sangat populer di bagian Timur Tengah.

Ini bukan lah kejadian pertama dimana soundtrack anime berisikan suara Adzan, sekitar 4 tahun yang lalu Noragami Aragoto juga sempat melakukan hal yang sama dalam BGM yang berjudul “Push Button” buatan Taku Iwasaki. Komite produksi Noragami pada akhirnya meminta maaf dan melakukan klarifikasi atas lafal Adzan tersebut secara terbuka.

“Mmmmf, mmh, mmhmm”, pendapat Nezuko (Sumber gambar: Kimetsu no Yaiba)

Saat artikel ini ditulis, abdallah kamel sudah mengirimkan pesan ke akun Twitter milik Go Shiina untuk mendapatkan klarifikasi soal pootongan suara Adzan dalam lagunya tersebut. Tapi belum ada respon lanjutan darinya maupun dari pihak produksi Kimetsu no Yaiba yang lain.

Menurut pembaca GGWP.ID sendiri bagaimana, apakah lafal Adzan dalam soundtrack tersebut digunakan dengan mengetahui maknanya, atau hanya karena nyaman didengar di telinga saja? Bagi yang juga merasa hal ini tidak pantas dilakukan, mohon jangan langsung mengambil kesimpulan sendiri sebelum ada klarifikasi lanjutannya ya!

Share
Topics
Editorial Team
Leonanda Ferry
EditorLeonanda Ferry
Follow Us