Cerita Laura Lazarus, Pramugari yang Berhasil Selamat 2 Kali dari Kecelakaan Pesawat

Kabar kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor pernerbangan SJ182 Jakarta-Pontianak yang terjadi pada Sabtu (9/1), membuat nama Laura Lazarus kembali ramai diperbincangkan.
Laura merupakan pramugari yang pernah selamat, lolos dari maut di dua kecelakaan pesawat di Indonesia. Kecelakaan pesawat yang paling parah dialaminya ke-2 kali pada tahun 2004.
Meski sudah bertahun-tahun lamanya, kisah Laura Lazarus masih membuat banyak orang takjub. Pasalnya, ia sempat sudah dinyatakan hilang dan dikira meninggal dunia. Begini kisahnya.
Laura Lazarus, pramugari yang selamat dari dua kecelakaan pesawat

Laura Lazarus dikenal sebagai pramugari Indonesia yang pernah selamat dari dua kecelakaan penerbangan. Kisahnya ramai diperbincangkan, terutama ketika ada musibah kecelakaan pesawat terjadi di Tanah Air.
Kecelakaan pertama dialaminya di Palembang, kecelakaan ke-2 terjadi di Kota Solo. Kecelakaan pesawat yang membuatnya ramai jadi perbincangan adalah kecelakaan pesawat Lion Air JT538 di Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo, pada tahun 2004.
Saat itu, Laura yang masih berusia 19 tahun menjadi salah satu pramugari yang bertugas di penerbangan tersebut. Semua berjalan lancar, namun Laura merasa tidak enak ketika pesawat hendak mendarat.
Pesawat yang mau mendarat, tiba-tiba tergelincir ke luar landasan dan menabrak pagar. Pesawat yang hancur, berhenti di atas tanah kuburan. Kecelakaan itu menelan 26 korban jiwa, 55 korban luka berat, dan 63 luka ringan.
Laura Lazarus jadi salah satu orang yang mengalami luka berat akibat kecelakaan itu. Ia sempat dinyatakan meninggal dunia karena tubuhnya tidak bisa ditemukan. Selang 6 jam setelah dinyatakan hilang, tubuhnya ditemukan seorang pria.
Sempat dinyatakan hilang

Tubuh Laura ditemukan oleh seorang pria yang hendak membersihkan mayat-mayat di lokasi kejadian. Pria itu mendengar suara rintihan Laura yang kesakitan. Ternyata tubuh Laura berada di bawah reruntuhan sayap pesawat, bersama mayat-mayat lainnya.
Itu sebabnya ia sempat dikira sudah meninggal dunia, karena orang-orang di sekitarnya seperti kapten pesawat, pramugari, dan semua penumpang kelas bisnis meninggal dunia.
Setelah mendengar rintihan Laura sekitar jam 12 malam, pria tersebut memanggil bantuan untuk mengevakuasinya. Laura masih hidup, namun kondisinya sangat parah. Wajahnya hancur sebelah, bahu kanan, pinggang, dan kakinya patah.
Menjalani 19 kali operasi sejak tahun 2004 hingga 2017

Usai ditemukan dalam keadaan masih hidup, Laura Lazarus koma selama tiga hari. Lolos dari maut, Laura akhirnya terbangun dari koma di ruang ICU dan menjalani perawatan medis untuk memperbaiki tubuhnya yang rusak akibat kecelakaan tersebut.
Kaki Laura yang patah sempat nyaris diamputasi oleh salah satu rumah sakit di Solo. Namun orang tuanya berkeras untuk membawanya ke Singapura. Ia akhirnya dikirim oleh perusahaannya ke Negeri Singa.
Tidak mudah, sepanjang tahun 2004 hingga 2017 ia menjalani 19 kali operasi di bagian kaki dan lima kali di bagian muka. Wajahnya yang hancur harus ditanam plat metal, yang akan terus terpasang di sana seumur hidupnya.
Laura Lazarus menulis buku tentang kisahnya

Diberi kesempatan untuk hidup sekali lagi, Laura tidak mau menyia-nyiakannya. Ia ingin menginspirasi banyak orang dengan kisahnya. Perempuan yang sudah bercita-cita menjadi pramugari sejak masih bersekolah ini akhirnya merilis buku berjudul Unbroken Wings.
Buku Unbroken Wings berisi cerita Laura tentang kecelakaan pesawat yang dialaminya dan bagaimana ia melepaskan traumanya.
Mengalami kecelakaan pesawat, Laura Lazarus dapat dukungan penuh dari orang tua

Segala rasa sakit dan proses pengobatan yang dilakukannya sempat membuat Laura merasa putus asa. Belum lagi, ia bisa menghabiskan waktu sekitar sebulan setiap kali menjalani pengobatan atau operasi di rumah sakit.
Usianya yang masih belia saat mengalami kecelakaan juga membuatnya merasa seperti kehilangan masa mudanya. Namun Laura bersyukur ia mendapat dukungan penuh dari orang tuanya. Selama menjalani pengobatan, ia benar-benar bergantung kepada orang tua.
Kondisi fisiknya akibat kecelakaan pembuat laura tidak bisa mengerjakan banyak hal sendirian. Mulai dari memakai baju, hingga membersihkan diri, semua harus dibantu oleh orang tuanya.
Semua pengorbanan orang tuanya membuat Laura semangat untuk bangkit. Ia bertekad ingin menjadi anak yang bisa diandalkan oleh orang tua sepanjang hidupnya.
Nah, itu dia kisah Laura Lazarus yang selamat dari dua kecelakaan pesawat. Inspiratif ya, guys!