Media Formasi dikenal sebagai situs berita pop culture dan teknologi. Belakangan ini, nama Media Formasi dibincangkan karena mereka memposting lowongan pekerjaan yang diduga dan dianggap “predatory” oleh netizen.
Lowongan tersebut diposkan pada situs media sosial profesional LinkedIn. Lowongan tersebut ditujukan untuk posisi kontributor artikel.
Lowongan kontributor ini mencantumkan beberapa kriteria yang kelihatan tipikal dalam sebuah lowongan pekerjaan.
Misalnya pendidikan terakhir, kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, dasar-dasar jurnalisme, dan lain sebagainya. Pelamar juga harus bisa bekerja di jam fleksibel dan memenuhi kuota 4 artikel per minggu.
Namun, beberapa pelamar mengamati ada satu poin, yaitu kriteria mampu bekerja secara sukarela. “Untuk sementara waktu, kami belum bisa memberikan upah saat ini,” tulis lowongan tersebut.
Sontak hal ini membuat para pelamar menilai hak mereka tak bisa dipenuhi tapi dituntut untuk menyelesaikan kewajiban kuota artikel.