Gamer Harus Sehat! Ini 5 Alasan Kuat untuk Mulai Biasakan Jalan Kaki di Tahun 2021

Berjalan kaki merupakan cara positif untuk mengurangi stres. Terlebih di tengah banyaknya tantangan dan perubahan karena pandemi Covid-19.

Jalan kaki dapat meningkatkan detak jantung, menurunkan tingkat stres dan mengurangi kemungkinan mengembangkan penyakit lebih lanjut seperti stroke, sindrom patah hati, atau kardiomiopati.

Studi mengkonfirmasi bahwa berjalan kaki memberi manfaat bagi suasana hati karena melepaskan obat alami tubuh untuk bahagia, yakni endorfin.

“Orang yang berjalan kaki akan merasa bangga di setiap akhir sesi jalan kakinya dengan menetapkan tujuan kecil untuk terus bergerak dan menyelesaikan, itu semua dapat membantu meningkatkan harga dirinya,” ucap Roizen.

Jalan kaki merupakan salah satu latihan terbaik untuk menurunkan berat badan. Keuntungan lainnya, latihan ini relatif mudah, gratis dan bisa dilakukan kapan saja.

Untuk mendapatkan manfaat kebugaran, cobalah memulainya dengan berjalan kaki selama 20 menit setiap hari.

“Jika dirasa terlalu lama, bisa juga diperpendek waktunya. Tapi secara perlahan, tetapkan target untuk berjalan kaki menjadi 30 menit setiap hari,” kata Roizen.

Setelah terbiasa, cobalah untuk meningkatkan lagi targetnya, misalnya menjadi 10.000 langkah setiap hari.

Orang-orang yang senang berjalan kaki terbukti lebih sedikit mengalami serangan jantung, stroke dan tekanan darah rendah, serta memiliki tingkat HDL (kolesterol sehat) yang lebih tinggi daripada orang-orang yang tidak berolahraga sama sekali.

Jalan kaki juga dapat menurunkan tekanan darah dan LDL (kolesterol jahat), menurunkan risiko berbagai jenis kanker, serta meningkatkan fungsi sistem kekebalan.

“Jalan kaki meningkatkan kualitas tidur dan membuat orang tetap berenergi ketika bangun,” papar Roizen.

Aktivitas jalan kaki menimbulkan perasaan senang, terutama saat dilengkapi pedometer atau penghitung langkah.

Menurut Roizen, pedometer adalah kunci sukses berjalan kaki. Orang-orang akan merasa senang saat melihat jumlah langkah kaki mereka di pedometer mencapai lebih dari 2.000 langkah per hari.

Selain menyenangkan, menyaksikan kesuksesan secara langsung juga bermanfaat bagi kesehatan mental.

“Untuk membuat sesi jalan kaki terasa lebih mudah, mintalah seseorang untuk bergabung dengan menerapkan jaga jarak, sehingga bisa menghilangkan rasa bosan sendirian di rumah,” ujar Roizen.

Berjalan kaki bersama menawarkan banyak hal positif untuk kesehatan mental kolektif. Hal ini secara signifikan mengurangi rasa kesepian dan isolasi selama pandemi.

Keinginan untuk makan makanan manis atau ngemil merupakan hal buruk bagi orang yang mencoba menurunkan berat badan.

Makanan tersebut cenderung tinggi kalori, berlemak dan tinggi gula. Jalan kaki dapat menghalau keinginan untuk mengonsumsi makanan tersebut.

Hal ini dibuktikan lewat temuan terbaru dari University of Exeter. Studi menunjukkan, berjalan kaki walau hanya 10 menit dapat mengurangi keinginan akan makanan atau minuman tinggi gula.

Temuan para peneliti menunjukkan bahwa jalan kaki tidak hanya membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan denyut jantung dan metabolisme tubuh, tetapi juga dengan menekan keinginan mengonsumsi camilan manis, seperti cokelat.

“Berdasarkan penjelasan, banyak hal-hal baik yang diperoleh dari jalan kaki. Aktivitas yang memiliki banyak manfaat ini tentu harus terus dilanjutkan,” pungkas Roizen.

Ayo gengs mulai sekarang kita biasakan jalan kaki sedikit demi sedikit agar jiwa dan raga kita tetap sehat dan bisa selamat dari pandemi panjang ini. Jadi dengan segudang manfaat di atas masih mau malas-malasan untuk jalan kaki? Plis deh~