Ini Tanggapan Melon Terhadap Klarifikasi Moonton Terkait Tim MPL Membayar 15 Miliar Rupiah.

Gisma Priayudha Assyidique atau yang lebih dikenal dengan Melon, turut memberikan tanggapan terhadap klarifikasi Moonton terkait tim MPL Season 4 yang wajib menginvestasikan 15 Miliar rupiah setelah berhasil dikontak oleh pihak redaksi.
Sebagai salah satu orang penting di komunitas dan perkembangan esports di Indonesia, Melon memang mempunyai visi dan tanggapan yang mengutamakan ekosistem esports dan juga komunitas tentunya.
Nada tersebut pun terlihat pula dalam tanggapan yang ia berikan kepada redaksi. Melon melihat klarifikasi Moonton ini secara keseluruhan dan efeknya untuk esports Mobile Legends tersendiri.

Beliau mengatakan investasi 15 miliar rupiah tersebut sangatlah bagus jika tepat sasaran dalam artian digunakan untuk kemajuan esports Mobile Legends sendiri. Dalam artian, semua atlit Mobile Legends akan lebih sejahtera, lahan paten selalu ada dan sebagainya.
“Kalo ini tepat sasaran, bagus untuk ML esports, sejahtera atlit esportnya, lahan paten selalu ada, usia game jadi lebih panjang, lahan besar untuk komunitasnya yg memang berprestasi.” Jelas Melon kepada redaksi melalui aplikasi Facebook Messenger.
Meski demikian, melon juga mengecam nada Moonton yang seperti memberikan ancaman terhadap kampanye petisi dari Louvre Esports yang dianggap mencemarkan nama baik dari Mobile Legends dan juga Moonton.
“Ya berpikir pendek itu , uang sebesar itu jelas orang heran semua, seolah-olah ada motif terselubung,” tanggap dirinya. Namun, Melon juga menambahkan beberapa argumen yang menurut dia harus diucapkan terhadap petisi ini.
“Coba dipikir secara panjang dan positif. Kalau ragu, pantau bersama. Katanya cinta game-nya, berjuang di-game, ya dijaga bersama dong. Kalau ada penyelewengan dana tersebut, laporkan.” Perjelas dirinya terhadap bagaimana menanggapi situasi ini.
Jika diteliti lebih dalam, apa yang dikatakan oleh Melon memang sangat jelas maksudnya. Investasi dari komunitas memang sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan gim esports dan juga memperpanjang umur dari gim ini.

Dengan semakin panjangnya umur sebuah gim esports, maka kesejahteraan atlit yang mempunyai penghasilan dari esports ini juga semakin terjamin dan jelas. Namun, dengan catatan uang ini digunakan sepenuhnya untuk investasi terhadap esports dan tidak disalahgunakan.
Beberapa gim di dunia juga menggunakan sistem yang disebut Franchise League ini seperti LCK milik League of Legends di Korea, lalu Overwatch League milik Overwatch. Dengan sistem Franchise League, tim bisa mendapat jaminan pendapatan untuk membayar atlit-atlit mereka serta keuntungan lain dari penjualan merch dari liga tersebut.
Sejauh ini, owner dari Louvre Esports, Erick Herlangga, juga sudah memberikan tanggapan terhadap klarifikasi ini.
Erick, dalam insta story melalui akun Instagram-nya, menanggapi dan mempertanyakan langkah Moonton yang akan membawa ke jalur hukum perihal petisi yang sudah mendapatkan tanda tangan lebih dari 35 ribu tersebut.
Beliau juga memperjelas bahwa memiliki keinginan untuk bertemu perihal rencana pembayaran 15 M serta hal-hal yang berkaitan dengan prestasi atlet Indonesia.
Bagaimana menurut kalian terhadap tanggapan dari Melon mengenai klarifikasi ini?