Waduh! Mobile Legend dan TikTok Kena Ban di India. Kok Bisa?!

TikTok dan Mobile Legend dibanned di India, apakah ini salah satu bentuk protes dari pemerintahan India terhadap apa yang terjadi di antara kedua negara?
Pemerintah India memutuskan untuk memblokir 59 aplikasi buatan Cina di negara mereka, dua di antaranya adalah Mobile Legends dan TikTok. Keputusan ini tampaknya diakibatkan sebagai respon dari konflik di Ladahk yang menewaskan beberapa personil dari kedua belah pihak.
Ya, konflik antara India dan Cina yang diakibatkan masalah perbatasan antara kedua negara tersebut kini sudah menjangkau aplikasi digital. Tindakan pemblokiran ini dilakukan berdasarkan Undang-undang Teknologi Informasi bagian 69A dengan alasan ancaman kedaulatan dan integritas India.
Tak hanya Mobile Legend yang diblokir

Selain Mobile Legends dan TikTok, aplikasi populer lainnya yang terkena ban adalah Clash of Kings, yang juga menjadi salah satu gim mobile yang sangat banyak dimainkan oleh gamer asal India.
Aplikasi seperti Mobile Legends dan TikTok memerlukan login dengan email pribadi kita, dan bahkan memberikan kita pilihan untuk login dengan akun Facebook. Hal ini yang membuat Departemen Dalam Negeri India mengusulkan pemblokiran agar tidak digunakan pihak Cina untuk melakukan peretasan lewat aplikasi-aplikasi tersebut.
Pemblokiran ini tentunya bisa membuat pemain Mobile Legends di India merasa kecewa, berhubung aplikasi tersebut merupakan salah satu aplikasi paling populer di Google Play Store India, peringkat ke 48 sejak bulan April 2020.
Dari segi ekonomi, ini bisa menjadi kesempatan bagus bagi aplikasi-aplikasi lokal dari India yang menjadi kompetitor aplikasi yang diban tersebut, seperti Roposo yang merupakan pesaing TikTok di pasar India.

Pihak Cina tentu saja akan kehilangan pasar yang sangat besar, mengingat banyak sekali user dari aplikasi yang terkena ban adalah dari India.
Namun masih banyak sekali pasar aplikasi mereka di negara lain, seperti Indonesia yang kini sudah menjadi salah satu negara pemain Mobile Legends terbesar di dunia. Jadi mungkin efeknya tidak akan terlalu besar.
Meskipun begitu, gim lainnya seperti PUBG Mobile tidak masuk ke dalam daftar ban tersebut, tapi bisa saja gim battle royale tersebut juga kena jika ada ronde kedua dalam pemblokiran ini, apalagi karena sebelumnya sudah sempat ada larangan untuk bermain PUBG Mobile karena terlalu adiktif.
Semoga saja konflik yang sudah berpuluh-puluh tahun antara kedua negara tersebut bisa diselesaikan dengan damai pada perundingan berikutnya, mengingat tahun 2020 ini sudah terlalu banyak musibah yang terjadi di dunia ini.