Inilah Nominasi Tim Esports Terbaik di The Game Awards 2019!

Tim CS:GO papan atas asal Denmark, yaitu Astralis menjadi tim pertama yang dinominasikan sebagai tim esports terbaik tahun 2019 versi The Game Awards.

Masuknya pemenang empat gelar major CS:GO ini ke dalam nominasi bukanlah sebuah kejutan. Mereka menjadi salah satu tim CS:GO yang paling dominan di tahun 2019. Mereka berhasil memenangkan dua gelar major di tahun 2019, yaitu IEM Katowice Major 2019 dan Starladder Berlin Major 2019.

Saat ini Astralis menjadi tim peringkat pertama di tabel peringkat CS:GO dunia. Selain itu, ketiga pemain mereka, yaitu Dev1ce, dupreeh, dan Magisk juga menjadi nominasi atlet esports terbaik di negara mereka, yaitu Denmark. Mampukah dominasi mereka di tahun 2019 membawa Astralis memnangkan penghargaan ini?

Runner-up Worlds 2019, G2 Esports menjadi tim kedua dalam nominasi tim esports terbaik 2019 versi The Game Awards. G2 Esports berhasil memasuki nominasi ini alih-alih tim pemenang Worlds 2019, yaitu FunPlus Phoenix. Namun, pemilihan G2 Esports menjadi nominasi tim esports terbaik 2019 ini cukup masuk akal karena G2 Esports jauh lebih mendominasi daripada FunPlus Phoenix di turnamen-turnamen sebelum Worlds 2019.

Oleh karena itulah, meskipun mereka akhirnya dikalahkan oleh FunPlus Phoenix di Worlds 2019, G2 Esports berhasil mendapat tempat di dalam nominasi ini. Walau demikian logika ini tidak berlaku untuk tim berikutnya.

OG menjadi tim ketiga yang menjadi nominasi tim esports terbaik versi The Game Awards. Masuknya tim yang dipimpin oleh N0tail ini ke dalam nominasi bukanlah sebuah kejutan. Tim ini menjadi salah satu tim yang paling dibicarakan di tahun 2019 ini setelah keberhasilan mereka menjuarai The International dua kali beruntun. Mereka bahkan disebut sebagai tim Dota 2 terbaik sepanjang masa oleh banyak orang.

Sama seperti tiga pemain dari Astralis, salah satu pemain OG, yaitu N0tail juga dinominasikan sebagai atlet esports terbaik di negaranya, yaitu Denmark.

OG sedikit berbanding terbalik dengan G2 Esports, di musim reguler, OG tampil biasa saja dan tidak memenangkan satu pun major. Jika memakai logika yang mirip seperti G2 Esports, seharusnya Team Secret-lah yang masuk ke nominasi ini alih-alih OG. Mampukah prestasi mereka menjuarai The International dua kal beruntun membawa IG memenangkan penghargaan ini?

Nama berikutnya dalam nominasi ini mungkin agak asing bagi penggemar esports Indonesia. San Francisco Shock adalah salah satu tim yang berkompetisi di Overwatch League. Tim ini menjadi juara dari Overwatch League Season 2 tahun ini. Di Overwatch League Season 2, mereka menjadi juara setelah harus turun ke lower bracket, hampir mirip dengan Team Liquid Dota 2 pada The International 7.

Hebatnya lagi, mereka tidak kehilangan satu pun game sampai di babak final. Mereka menyapu bersih lawan mereka dengan skor 4-0. San Francisco Shock ini juga menyapu bersih lawan mereka di final, yaitu Vancouver Titans dengan skor bersih 4-0. Mereka berhasil membawa pulang hadiah 1.1 juta dolar atas kemenangan mereka di Overwatch League Season 2 tersebut.

Salah satu tim elit di kancah CS:GO saat ini, yaitu Team Liquid menjadi tim terakhir di nominasi ini. Di tahun 2019, Team Liquid menjuarai banyak turnamen besar. Contohnya IEM Sydney, DreamHack Masters: Dallas, ESL One Cologne, Intel Grand Slam Season 2, ESL Pro League Season 9, dan IEM Chicago. Mereka juga pernah dalam beberapa waktu merajai tabel peringkat CS:GO dunia.

Sedikit berbeda dengan Astralis, Team Liquid tidak menjuarai turnamen major yang diadakan di tahun 2019 ini akan tetapi, mereka menjuarai lebih banyak turnamen di tahun 2019 ini dibanding dengan Astralis. Mampukah mereka memenangkan penghargaan ini dengan jumlah turnamen yang mereka menangkan?

Itulah tim yang dinominasikan menjadi tim esports terbaik 2019 di The Game Awards 2019. Siapa jagoan kalian?