Di Jepang, part time (pekerjaan paruh waktu) atau dalam istilah Jepang baito menjadi budaya yang populer dikalangan anak muda.
Walaupun ada berbagai alasan mengapa orang melakukan baito, mencari pemasukan tambahan uang mungkin salah satunya.
Mari kita jelajahi beberapa pekerjaan paruh waktu yang unik dan aneh yang bisa kamu temukan di Jepang:
Dengan lebih dari 5,5 juta mesin penjual otomatis di Jepang, Anda dapat membayangkan bahwa kendala ruang adalah masalah besar.
Tidak mudah untuk menemukan tempat legal untuk menaruh vending machine dan perusahaan bersedia membayar uang hingga 20.000 yen (sekitar 2,9 juta rupiah) dalam papan iklan hanya untuk mencari ketersediaan tempat.
Dengan keberadaan mesin penjual otomatis, banyak lini produksi untuk minuman kemasan. Sesekali, akan ada posisi botol yang terjatuh atau terletak tidak sebagaimana mestinya. Disitulah tugas Drill Sergeant untuk mengatasi hal tersebut.
Sehubungan dengan menurunnya jumlah praktisi ninjutsu, iklan muncul di segala tempat mencari ninja master yang bersedia untuk melestarikan generasi ninja berikutnya
Yah, walaupun tidak benar-benar ‘ninja’, ini biasanya disewa untuk dipekerjaan sebagai karyawan taman hiburan untuk atraksi atau hanya sekedar berkeliling dengan kostum ninja untuk menghibur para pengunjung yang datang.
Ini adalah pekerjaan yang tampak menyenangkan, mendorong orang-orang untuk masuk kedalam kereta. Di Jepang kereta merupakan transportasi utama bagi orang-orang untuk bepergian.
Mereka sangat tergantung dengan transportasi ini sehingga jumlah penumpang kereta di Jepang sangat banyak bahkan melebihi kapasitas yang seharusnya.
Sementara pekerjaan ini dulunya eksklusif untuk pekerja kereta api, sekarang semakin banyak diisi oleh pekerja paruh waktu. Oshiya ini hanya diperlukan selama jam sibuk di jalur kereta yang banyak penumpangnya.
Narabiya adalah pekerja paruh waktu yang berspesialisasi menggantikan seseorang untuk mengantri.
Seperti misalkan mengantri untuk membeli tiket konser atau salinan game terbaru atau bahkan mengantri untuk mendapatkan di lokasi piknik.
Karena pada sebagian acara ada ketentuan yang tidak menyediakan jasa penjualan online, sehingga pekerjaan ini masih sangat dibutuhkan di Jepang.
White Hands, menurut situs web resmi mereka, adalah organisasi nirlaba yang berupaya menyelesaikan masalah disabilitas dan seksualitas di Jepang.
Para pekerja paruh waktu akan melakukan jobdesk sebagai staf perawatan yang menawarkan “bantuan ejakulasi” (untuk kecacatan khusus) dan model telanjang untuk sesi menggambar yang ditujukan bagi penyandang cacat.