Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Masa Kecil Lo Bahagia Kalau Pernah Merasakan 7 Permainan Tradisional Ini, Setuju?

Kamu-kamu yang tumbuh tanpa gadget dan smartphone adalah orang yang sangat beruntung. Karena masa kecilnya dipenuhi dengan berbagai permainan tradisional yang sangat seru meski tanpa gadget.

Mulai dari petak umpet sampai membuat meriam layaknya di medan peperangan. Pernah ngalamin juga lur? Tak hanya seru, permainan tradisional juga menyehatkan karena melibatkan aktivitas fisik dan bisa mempererat pertemanan.

Dari banyaknya permainan tradisional, tujuh permainan inilah yang sangat populer di kalangan anak-anak era 90an.

1. Lompat Tali

Sumber : Warungfiksi.net
Sumber : Warungfiksi.net

Permainan lompat tali memang sangat populer bahakan sampai sekarang. Berbagai variasi bisa dikembangkan antara lain mengatur ketinggian tali dan kita melompatinya, melompat dengan 1 kaki, melompat dengan dengan 2 tali yang diayunkan, dll.

Permainan ini membutuhkan stamina dan kekuatan kaki, disamping itu juga membutuhkan kerjasama yang baik antar teman sepermainan. Gimana lebih menyehatkan kan dari pada cuma menggerakkan jari di layar HP aja?

2. Gobak Sodor

Sumber : http://moeclazh.blogspot.co.id
Sumber : http://moeclazh.blogspot.co.id

Gobak Sodor adalah permainan ketangkasan dan kelihaian. Cara permainan ini adalah dibentuk 2 regu yang terdiri dari tim penghalang dan tim penyerang. Lahan untuk permainan ini berbentuk segi empat 9 x 4 meter yang dibagi menjadi 6 bagian.

Tim penghalang dipersilahkan untuk menghalangi lawan secara horisontal dan vertikal asal salah satu kaki tetap menginjak garis, sedangkan tim penyerang berusaha melewati garis tanpa tersentuh tim penghalang. Apabila tersentuh maka posisi tim berganti dan apabila tim penyerang berhasil melewati garis maka tim terbebut menang.

3. Engklek

Sumber : http://thecreativefinder.com
Sumber : http://thecreativefinder.com

Permainan ini membutuhkan kekuatan kaki dan konsentrasi. Engklek dimainkan oleh 2 sampai 5 orang yang bergantian. Cara bermainnya dengan menggambar sembilan kotak-kotak di latar. Kotak yang terdiri dari tiga buah kotak horizontal, lalu disambung tiga kotak vertikal, setelah itu tambah satu kotak diatasnya dan terakhir dua kotak dihorizontal.

Satu persatu pemain melompati kotak tersebut dari awal hingga terakhir. Melompatnya harus menggunakan satu kaki, jika kaki terjatuh maka harus menaruh batu disalah satu kotak terakhir sebagai tanda untuk mengawali giliran.

4. Gasing

Sumber : youtube.com
Sumber : youtube.com

Ini adalah permainan zaman kuno yang masih ada hingga saat ini. Bentuknya seperti kerucut pipih yang ditengahnya terdapat tali yang dililitkan dan diikat pusatnya. Jika tali dilempar dengan benar maka gasing akan memutar seimbang.

Permainan ini tidak sulit namun butuh kekuatan untuk melemparnya, karena jika ragu untuk melempar maka gasing bisa cepat jatuh. Gasing terkadang akan berbenturan dan berhenti berputar. Pemenang ditentukan ketika gasingnya berputar paling lama.

5. Meriam Bambu

Sumber : Tribunnews.com
Sumber : Tribunnews.com

Permainan ini biasanya hanya dilakukan oleh anak-anak di bulan menjelang puasa. Permainan ini juga biasa disebut meriam karena suaranya cukup keras. Bambu yang digunakan adalah bambu dengan diameter kurang lebih 10 cm dan memiliki ketebalan minimal 1 cm.

Bambu dilubangi ruas bagian tengah sampai ujung dan pada ruas terakhir diberi lubang kecil untuk menyulut sumbu api. Permainan ini kini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak apalagi di zaman yang sudah modern seperti sekarang.

6. Bentik atau Gatrik

Sumber : twitter
Sumber : twitter

Di tempat kelahiran saya di kota Malang permainan ini biasa disebut Petel Lele. Permainan ini menggunakan dua batang kayu lurus dengan ukuran panjang dan pendek. Batang kayu panjang berukuran sekitar 30 sampai 35 cm sedangkan yang pendek berukuran 10 samapi 15 cm. Jumlah pemain minimal 4 orang yang dibagi 2 grup, yaitu grup pemukul dan grup penangkap.

Jika grup pemukul tidak bisa memukul dengan benar atau batang yang pendek tertangkap maka pemukul harus mengendong yang orang menangkap. Permainan ini membutuhkan konsentrasi tinggi dan ketangkasan, apabila kurang konsentrasi bisa jadi kayu yang terlempar mengenai kepala atau wajah (karena dulu saya pernah mengalaminya, hahaha).

7. Gundu atau Kelereng

Sumber : Fannyseptria.blogspot.co.id
Sumber : Fannyseptria.blogspot.co.id

Hanya anak-anak yang lahir pada zaman dahulu yang pernah dan mengenal permainan ini. Gundu meupakan kelereng yang bentuknya seperti kaca bening dan biasanya yang memainkan ini adalah anak laki-laki. Untuk memainkan permainan ini cukup mudah karena hanya menyentil kelereng yang kita punya dan harus mengenai kelereng lawan.

Jika ada beberapa gundu yang kena dengan gundu kita, maka gundu lawan akan menjadi milik kita. Permainan ini bisa dilakukan oleh dua orang sampai tujuh orang. Saat ini sudah jarang yang memainkan permainan gundu karena sudah jarang juga yang membuat gundu, sehingga jarang sekali kita bisa menemukan penjual gundu.

Baca Juga : Buku Bikin Insaf dan 10 Benda Ini Pernah Viral di Era 90an! Punya?

Mana nih lur yang dulu jadi favorit kamu?

Sumber : IDN Times

Share
Topics
Editorial Team
Leonanda Ferry
EditorLeonanda Ferry
Follow Us