Bermain blitz chess dengan waktu kurang dari 10 menit dan format best of five, Pak Dadang memainkan bidak hitam sementara GM Irene memainkan bidak putih. Di titik ini terlihat bahwa Pak Dadang adalah tipe pemain positional yang fokus memposisikan bidaknya untuk mencari kemenangan.
GM Irene mengambil inisiatif sementara Pak Dadang fokus mengamankan bidak-bidaknya. Sebuah blunder gajah dari Pak Dadang membuka kesempatan GM Irene untuk menang di match pertama.
Berganti bidak pada match kedua, Pak Dadang mulai mem-press GM Irene dan unggul dari sisi waktu. Namun Pak Dadang juga menghabiskan banyak waktu untuk berpikir sehingga keunggulan waktunya hilang.
Satu lagi blunder dari Pak Dadang memberikan pion gratis kepada GM Irene yang kemudian disambut dengan baik. 2-0 untuk GM Irene.
Memasuki match ketiga, Pak Dadang terlihat makin gugup dan membuat lebih banyak blunder. Ia juga di-press dari sisi waktu. Akibat mentri dan bentengnya yang kena fork, ia harus kembali mengakui keunggulan GM Irene.
Diduga Curang? Ini Reaksi GM Catur Indonesia Soal Dewa Kipas