Pelajar Dianiaya Oknum Pesepeda Arogan Gara-Gara Bilang ‘Minggir Bos’

Cerita kurang sedap kembali hadir mengenai oknum pesepeda arogan. Terbaru dari Mojokerto, seorang pelajar mengalami tindak pengeroyokan oleh oknum pesepeda arogan.
Seorang pelajar berinisial MF (18 tahun) harus mengalami luka akibat pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan awal minggu ini di pertigaan SMK Raden Patah, Kelurahan wates, Kecamatan Magersari, Mojokerto.
Kronologi Korban atas Tindakan Oknum Pesepeda Arogan

Penganiayaan dipicu oleh pelaku yang tidak terima perkataan korban yang meminta rombongan agar tidak bergerombol di jalan.
MF menjelaskan ketika dirinya mengendarai motor menuju sekolah, dirinya berpapasan dengan rombongan pesepeda. Rombongan tersebut dikatakan membuat kemacetan.
“Saya menyalip rombongan pesepeda it uterus saya bilang ‘minggir bos’ dan melanjutkan perjalanan ke sekolahan Raden Patah Mojokerto” katanya di Mapolsek Magersari, Mojokerto, seperti yang dikutip dari Hai Grid.
MF kemudian berhenti di samping sekolah SMK Raden Patah dan menghubungi temannya untuk berbarangan ke sekolah.
Ketika menunggu, tiba-tiba salah satu dari rombongan pesepeda memegang pundak MF dan mengatakan ‘kamu menantang’ seperti yang dituturkan MF.
“Lantas saya bilang aku memberitahu kalau minggir bos, kemudian saya dipukuli” tutur MF.
Sempat Dilerai
Kejadian tersebut kemudian sempat dilerai oleh tentara dan korban menjelaskan permasalahan yang terjadi bahwa dia meminta agar pesepeda lebih ke tepi dan tidak bergerombol.
“Sepertinya orang-orang pesepeda itu nggak terima sehingga saya dipukuli lagi” lanjut MF.
Kasus tersebut sudah dilaporkan dan dalam proses penyelidikan polsek Magersari.
Orang tua korban, A (46 tahun), mengaku tidak terima anaknya mengalami tindak pengeroyokan.
“Harus diusut sampai tuntas sampai pelaku penganiayaan ditangkap tetap lanjut proses hukum” ujar sang orang tua seperti dikutip dari Hai Grid.
Kapolsek Magersari, Kompol M Sulkan, mengonfirmasi kejadian penganiayaan pelajar oleh oknum pesepeda benar terjadi. Dirinya menambahkan sedang melakukan pemeriksaan saksi sekaligus CCTV di wilayah kejadian.
“Kami masih memeriksa saksi sekaligus rekaman kamera CCTV terkait kasus penganiayaan yang melibatkan rombongan pesepeda” ujar Kompol M Sulkan.
Lebih bijak di jalan gaes..