Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Lakukan Forecast Engineering, Pawang Hujan Mandalika Dapat Reaksi Positif Dari MotoGP

Pawang hujan Rara Istiati mencuri perhatian dunia saat muncul di tengah guyuran hujan pada kompetisi MotoGP di sirkuit Mandalika tanggal 21 Maret 2022 lalu. Aksinya sebagai pawang hujan di MotoGP mengundang reaksi positif dari netizen dalam dan luar negeri.

Rara didatangkan untuk menghalau hujan yang menunda penyelenggaraan balapan kategori MotoGP. Ia memainkan dupa dan mangkok emas, serta merapal mantra saat berkeliling area pit serta garis start sirkuit Mandalika.

Kemampuan Rara yang secara ajaib mampu meredakan hujan mengundang decak kagum, sekaligus menghadirkan diskusi yang hangat dan cukup pedas di kalangan netizen Indonesia.

Reaksi MotoGP soal aksi pawang hujan Rara Istiati

facebook.com/BTSportMotoGP

Aksi Rara yang direkam oleh tim broadcast MotoGP ini ikut dikomentari oleh tim media sosial balap motor kelas tertinggi tersebut. Akun Twitter MotoGP menyebut Rara sebagai “master.” 30 menit setelahnya, mereka melepas tweet lain yang mengungkap kekaguman atas kemampuan Rara menghalau hujan.

Kejadian lebih lucu dialami oleh akun Twitter milik BT Sport yang menyangsikan kemampuan Rara. “Pulanglah pawang, kami tidak membayarmu untuk melakukan ini,” tulis BT Sport. Namun saat hujan reda, di akun Facebook mereka BT Sport meminta maaf kepada Rara. “Maaf kami meragukanmu,” tulis mereka.

Bahkan, rider Fabio Quartararo dari tim Monster Energy Yamaha juga ikut-ikutan mencoba aksi Rara melakukan forecast engineering, meskipun pada akhirnya ia gagal menirukan ritual yang dilakukan Rara. Di balapan itu Quartararo berhasil finis posisi 2 di belakang juara 1 Miguel Oliveira dari tim Red Bull KTM.

Perdebatan netizen Indonesia soal pawang hujan

Sementara itu di ranah netizen Indonesia, pawang hujan jadi topik yang sangat hangat dibicarakan. Terkait gelaran MotoGP di sirkuit Mandalika, ada banyak sekali komentar positif, kagum, bahkan berbagai macam meme yang dibuat warganet.

Namun di samping itu, ada juga perdebatan soal profesi pawang hujan di Indionesia. Sebagian netizen merasa malu melihat kekocakan Rara sebagai pawang hujan di gelaran internasional sekelas MotoGP, bahkan ada juga yang terang-terangan menolak kehadiran pawang hujan atas dasar logika hingga agama.

Di sisi lain, banyak pula yang menanggapi pawang hujan di Mandalika sebagai hiburan dan keunikan Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP, serta mengapresiasinya sebagai salah satu bentuk kearifan lokal. Menurut kamu sendiri bagaimana?

Share
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us