Euphoria hari kasih sayang atau hari valentine memang suka tidak terbendung. Namun sebelumnya, kamu sudah mengetahui belum sih mengenai sejarah hari valentine?Sayangnya, sejarah hari valentine sangat jauh dari kata-kata atau hal yang berbau romantis loh. Malahan, sejarah hari valentine malah dimulai dengan kematian seseorang.Beberapa sejarawan menelusuri asal-usul Hari Valentine di zaman Kekaisaran Romawi kuno. Pada masa itu, orang-orang memperingati tanggal 14 Februari sebagai hari libur guna menghormati Juno yang merupakan Ratu Mitologis Dewa-Dewi Romawi. Orang Romawi juga menganggap Juno sebagai Dewi Perkawinan.Malah keesokan harinya, 15 Februari, diadakan sebuah perayaan bernama Festival Lupercalia yang umum disebut dengan festival kesuburan.Perayaannya sendiri sungguh beragam, ada yang mengatakan bahwa di perayaan ini semua wanita akan memasukan namanya ke dalam tempat dan akan dipilih oleh pria secara acak dan nama yang dipilih adalah jodohnya. Ada juga yang mengatakan bahwa di perayaan ini akan diadakan penguburan dua ekor kambing dan seekor anjing.Gampangnya, Lupercalia sendiri adalah momen untuk menyucikan kota dari roh jahat, melepaskan kesehatan dan mencegah kemandulan. Asal kata Lupercalia sendiri bukan dari bahasa Latin sehingga ini membuktikan bahwa festival ini lebih tua dari kekairasan Romawi sendiri.Saat ini, tanggal 15 Februari justru sudah tidak ada lagi perayaan jenis apapun.Sudah banyak perdebatan yang sebenarnya masih samar dan belum tahu mana yang benar tentang sosok yang namanya diperingati sebagai hari kasih sayang seluruh dunia ini. Legenda tersebut bermula dari tiga sosok bernama Valentine yang ketiganya meninggal dengan cara yang tidak lazim; Dipenggal, disiksa dan dieksekusi mati.Mungkin yang tidak asing dari orang awam adalah cerita seorang pastor bernama Santo Valentino yang menikahkan pasangan muda yang saling mencintai secara diam-diam dan kemudian mati dengan cara dipenggal.Namun ada pula kedua sosok lain bernama Valentine yang juga mati tanggal 14 Februari dengan cara yang mengenaskan.Kalau dulu, pada zaman Romawi kuno, merayakan hari kasih sayang adalah guna membersihkan kota dari segala macam kesialan dan kutukan. Perayaannya juga disadari dengan pengingatkan kematian St. Valentine yang meninggal dengan tragis.Namun saat ini sudah tidak seperti itu. Perkembangan zaman, budaya, agama dan tradisi menciptakan esensi yang berbeda di tiap belahan bumi.Kalau di Indonesia sendiri, hari kasih sayang adalah hari dimana kita bisa berbagi kasih dengan orang tercinta dengan memberikan hadiah.Terlepas dari banyaknya legenda, sejarah, perayaan, tradisi yang ada tentang hari kasih sayang ini, kita tentu tidak bisa menebak mana yang paling bisa dianggap benar. Mau bagaimanapun, setiap orang pasti punya pandangan sendiri yang nantinya diaplikasikan ke dalam eksekusi yang berbeda-beda juga.Semua itu adalah ekspresi pengungkapan rasa syukur terhadap orang-orang yang dikasihi.Sumber: idntimes.com