Dalam salah satu video yang diunggahnya di YouTube, Agus Purnomo Milagros pernah menceritakan kisah singkat perjalanan hidupnya. Ia tidak serta merta terlahir dalam hidup yang serba kecukupan, lho.
Agus Purnomo mengaku lulus Sekolah Dasar dengan lancar. Namun ia mulai suka berjudi saat SMP, hingga akhirnya dikeluarkan dari sekolah. Hal itu membuatnya dimasukkan ke pesantren oleh orang tuanya.
Tidak betah di pesantren, ia lalu kabur. Ketika masuk SMA, ia pun terus ikut tawuran. Barulah di masa kuliah ia mulai belajar berbisnis dengan berdagang asongan dan buka warung di depan rumahnya.
Di tahun 1996, warungnya sudah bisa mendapat penghasilan Rp 1 juta dalam sehari. Di akhir 1997 ia sudah berpenghasilan Rp 7 juta rupiah. Angka yang cukup besar di zaman saat harga bahan bakar saja premium masih Rp 350.
Sayangnya, sibuk berbisnis membuatnya mulai malas kuliah. Ia akhirnya berhenti kuliah karena nilai IPK-nya yang terus di bawah rata-rata. Namun hidup tidak berjalan mulus untuknya.
Krisis moneter di tahun 1999, serta kemunculan mini market yang tersebar di mana-mana, membuat warung dan usahanya yang lain kehilangan pendapatan. Belum lagi, ibunya yang sakit tumor.
Ia bahkan harus meminjam uang ke bank hingga Rp 50 juta dengan menggadaikan surat rumah mertua dan orang tuanya. Semua rintangan hidup itu akhirnya terbayarkan ketika ia ditawarkan bisnis usaha air mineral kemasan.