Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Siapa Penemu Hari? Ini Asal-usul Nama Hari dalam Seminggu!

Pernah enggak sih kamu bertanya-tanya siapa penemu hari dan hari apa sang penemu hari menemukan hari? Lalu kenapa ada tujuh hari dalam seminggu dan apa alasan penamaan hari-hari tersebut.

Ada sejarah menarik di balik sistem penanggalan dan hari yang sekarang kita gunakan. Penasaran bagaimana sejarahnya? Berikut pembahasan singkatnya yang GGWP.ID rangkum dari berbagai sumber.

Siapa Penemu Hari?

Dulu sebelum penanggalan internasional resmi ditetapkan, setiap daerah dan bangsa biasanya punya sistem penanggalan mereka sendiri.

Bangsa Babilonia

Nah, penemu penanggalan hari atau kalender internasional adalah bangsa Babilonia lewat Kalender Mesopotamia. Diperkirakan kalender ini sudah ada sejak 3000 SM atau sekitar 5000 tahun yang lalu.

Mereka percaya bahwa Tuhan menciptakan Bumi dalam waktu enam hari dan beristirahat di hari ketujuh. Ini awal mula ada tujuh hari dalam seminggu. Namun belum ada nama resmi untuk tujuh hari tersebut.

Bangsa Romawi

Julius Caesar

Penanggalan hari yang dibuat oleh Bangsa Babilonia itu kemudian dikembangkan oleh bangsa Romawi Kuno. Setiap hari diberi nama berdasarkan nama matahari, bulan, dan planet.

Kalender awal Romawi ini dibuat oleh Romulus, sekitar tahun 700 SM. Pada masa pemerintahan Julius Caesar di Romawi sekitar tahun 45 SM, sistem penanggalan dan hari ini kembali disempurnakan.

Sistem penanggalan ini dipelopori oleh astronom dan ahli matematika Aleksandria bernama Sosigenes. Pada masa ini sudah ditetapkan ada 12 bulan dan 365 hari dalam setahun.

Untuk menyempurnakannya, ditambahkan pula hari di setiap empat tahun menjadi 366 hari yang sekarang kita kenal sebagai tahun kabisat.

Sosigenes mendapat jumlah hari dalam setahun itu dari menghitung waktu yang dibutuhkan bumi untuk berputar mengelilingi matahari.

Kalender Masehi

Sistem penanggalan ini kembali disempurnakan oleh Paus Gregorius XIII bersama ahli fisika Aloysius Liliys, dab astronom Christopher Clavius selama lima tahun.

Hasil penyempurnaan ini akhirnya dikenal sebagai kalender Gregorian atau Kalender Masehi yang sekarang umum digunakan masyarakat dunia.

Sumber: LiveScience

Share
Topics
Editorial Team
rien
Editorrien
Follow Us