Penanggalan hari yang dibuat oleh Bangsa Babilonia itu kemudian dikembangkan oleh bangsa Romawi Kuno. Setiap hari diberi nama berdasarkan nama matahari, bulan, dan planet.
Kalender awal Romawi ini dibuat oleh Romulus, sekitar tahun 700 SM. Pada masa pemerintahan Julius Caesar di Romawi sekitar tahun 45 SM, sistem penanggalan dan hari ini kembali disempurnakan.
Sistem penanggalan ini dipelopori oleh astronom dan ahli matematika Aleksandria bernama Sosigenes. Pada masa ini sudah ditetapkan ada 12 bulan dan 365 hari dalam setahun.
Untuk menyempurnakannya, ditambahkan pula hari di setiap empat tahun menjadi 366 hari yang sekarang kita kenal sebagai tahun kabisat.
Sosigenes mendapat jumlah hari dalam setahun itu dari menghitung waktu yang dibutuhkan bumi untuk berputar mengelilingi matahari.