Tega Banget! Viral Pengakuan Siswa SMA Sabotase Akun LTMPT Teman untuk Kurangi Saingan Masuk PTN

Viral pengakuan seorang siswa SMA yang sengaja melakukan sabotase pada akun LTMPT teman sekelasnya. Hal itu ia lakukan untuk mengurangi saingan masuk ke Perguruan Tinggi Negeri favoritnya.
Kisah perbuatannya itu ia bagikan kepada akun Twitter @tubirfess secara anonim. Curhatan berbentuk tangkapan layar direct message dari sang pelaku itu menyebutkan aksinya dilakukan pada tahun 2020.
Siswa SMA tega gagalkan teman masuk PTN Impian

Dalam pengakuannya, pelaku dan seorang temannya mengincar sebuah jurusan di kampus yang sama pada momen pendaftaran SNMPTN 2020. Pelaku panik karena melihat nilai akademik teman sekelasnya itu lebih tinggi darinya.
Hal itu membuatnya yakin ia akan kalah saing dari teman baiknya itu. Takut tidak lulus masuk ke PTN impian, ia nekat melakukan tindak tak terpuji.
“Kita teman sekelas dan kita cukup dekat. Masalahnya adalah, kita pengen ke satu jurusan yang sama, di kampus yang sama. Nilai rata-rata dia lebih daripada gue,” cerita sang pelaku.
Pelaku yang merasa kalah saing dengan temannya itu kemudian melakukan hal yang bikin siapapun geram. Ia menyabotase akun SNMPTN temannya itu ketika sang teman sedang melakukan ibadah salat.
“Pas itu dia belum submit jurusan+kampusnya, dan dia salat zuhur, dia ninggalin hpnya di laci, dia ga pake pin gitu, gue awalnya iseng dan buka.I got jackpot.. Ternyata dia lagi buka akun LTMPT nya hihihi,” lanjut pelaku.
Usai membuka akun temannya di situs lembaga penyelenggara tes masuk perguruan tinggi itu, ia kemudian menginput kampus dan jurusan secara asal. Kembalinya dari salat, temannya terkejut melihat akunnya sudah diinput jurusan dan kampus yang bukan kemauannya.
“Satu kelas panik dan gue berlagak abis dari UKS hehehe. Dan dia keterima, tapi enggak dia ambil dong pastinya,” ujar pelaku.
Korban tak bisa mendaftar jalur SBMPTN
Karena diterima di jurusan dan kampus yang tidak sesuai dengan minatnya, korban berencana mengikuti tes SBMPTN. Sayangnya pemerintah sudah menerapkan peraturan untuk tidak membolehkan mereka yang lolos SNMPTN mengikuti SBMPTN. Pendaftar harus ikut di tahun selanjutnya.
“Alhasil ya dia enggak kuliah deh sampai sekarang, dia juga bukan orang kaya yang bakal ikut Mandiri atau ke PTS. Dia nangis banget si asli dia nangis cerita cerita di kelas tapi ya bodo amat cuy,” ujar pelaku seolah tak merasa bersalah.

Ironisnya, sang pelaku ternyata tidak diterima di PTN impiannya melalui jalur SNMPTN, meski sudah menyabotase akun temannya demi mengurangi saingan. Ia akhirnya masuk kampus negeri melalui jalur SBMPTN.
Warganet terpancing emosi

Pengakuan siswa SMA yang sengaja sabotase akun LTMPT milik teman sekelasnya itu membuat warganet terpancing emosi. Tidak sedikit yang memberikan respons berisi ekspresi kemarahan atas tindakan sang pengirim cerita.
Namun banyak yang menganggap cerita itu terkesan palsu alias hanya karangan orang iseng. Pasalnya, di tahun 2020 pelajar diwajibkan untuk sekolah di rumah. Tidak cocok dengan kronologi yang diceritakan pelaku.
“Gila ya lu motong rejeki orang, jahat banget lu nder sumpah. Gosah khawatir karma pasti ada apa yang lu lakuin bakal dibales balik,” ujar seorang netizen.
“Bro, beneran adakah orang sejahat ini?? Kan temen saingan lu yg nilai rata2nya lebih tinggi ini jdnya gak milih jurusan+kampus yg kalian bedua pengenin (gara2 lu submit asal2an), nah ujung2nya lu jg kaga keterima di jurusan+kampus tsb kan? Jadi apa tujuan melakukan hal itu?,” sahut netizen lain.
“Cerita ini aneh. laci? kelas? pandemi? bukannya ga ada korelasi nya ya? i mean pandemi kan ga ada masuk kelas? milih kampus asal2an di hp temen? mungkin gue udh terlalu tua kali ya? tapi bukannya ga bakal secepet itu juga. ninggalin hp di laci?? 2020? fak gw terlalu serius. bye,” komentar seorang pengguna Twitter.
“Kemaren” ada sender coll*ge menfess yg sering bgt bikin cerita fiktif soal kyk gini dan ternyata bohong, jd ak sedikit ga percaya wkwk. Tapi kalo emg ini beneran asli, parah kamu sender jahat bgt! Masa depan orang kamu ancurin dengan gampangnya,” tambah pengguna Twitter lain.
Nah, gimana menurut kalian? Kira-kira cerita itu benar enggak ya?