Soto adalah salah satu kuliner khas nusantara yang memiliki banyak variasi ketimbang makanan lainnya. Setidaknya ada lebih dari empat belas jenis soto yang penulis tahu dan pernah coba dan kesemuanya memiliki karakteristik yang unik serta berbeda untuk masing-masingnya.Jika semakin ke arah barat Indonesia soto yang kalian temui akan semakin kental kuahnya maka jika ke arah timur maka soto yang kalian temui mungkin tidak akan sama dan terkesan memiliki kuah yang bening dan kebanyakan berwarna kuning.Sebut saja soto yang berasal dari Medan, Betawi, Bogor dan juga Tasik. Kesemua soto dari daerah ini memiliki satu kesamaan karakteristik yaitu kuahnya yang kental karena adanya campuran santan.Sementara jika kita semakin ke timur hampir semuanya memiliki karakteristik yang sama yaitu kuahnya yang bening dan ada beberapa menggunakan kunyit agar soto berwarna kuning. Seperti Soto Bandung, Madura, Banjar, Kudus, Lamongan, Yogyakarta, Pekalongan dan juga Semarang.Tapi bukan masalah kuah bening atau santan yang akan kita bahas, melainkan sebuah perdebatan yang baru-baru ini muncul di jagat maya. Kalau kemarin kita dibuat pusing dengan debat bubur diaduk atau tidak, sekarang kita dibuat pusing dengan debat soto yang nasinya dicampur atau nasinya dipisah.Menanggapi hal tersebut, penulis yang tumbuh besar dengan berbagai macam makanan bernama Soto, akan memberikan pandangan serta tanggapannya. Apakah nasi harus dipisah atau dicampur? Berikut penjelasannya.Setidaknya ada beberapa soto yang memang mengharuskan kalian untuk memisahkan antara nasi dan kuah sotonya. Ini bertujuan agar kalian bisa merasakan cita rasa dari soto tersebut tanpa harus dirusak dengan rasa manisnya nasi.Selain itu juga ada soto yang memang mengharuskan kalian untuk memisahkan keduanya, seperti Soto Medan yang memiliki karakteristik kuah yang sangat kental. Jika kalian tidak memisahkan antara kuah soto dan nasinya, niscaya kalian akan merasakan muak karena tekstur "tebal" yang didapat dari santan serta nasi saat bercampur.Ada juga soto yang mungkin kalian harus memisahkan antara si nasi dengan soto, yaitu Soto Mie Bogor. Kenapa? Selain tekstur kuah yang juga agak terasa tebal, isian dari Soto Mie Bogor ini juga terbilang banyak. Dengan mangkuk yang kecil memaksa mencampurkan nasi kedalamnya maka hanya soto tumpah yang kalian dapatkan.Beberapa contoh soto yang mengharuskan untuk memisahkan nasinya, Soto Medan, Soto Mie Bogor, Soto Betawi dan Soto Tasik karena memiliki karakteristik kuah bersantan.Tidak semuanya soto enak dimakan dengan nasi dipisah. Nyatanya ada juga beberapa soto yang akan terasa nikmat jika nasi dicampurkan kedalam kuah soto saat menyantapnya. Beberapa soto yang akan menjadi enak saat dicampur dengan nasi adalah soto yang memiliki karakteristik kuah kaldu bening.Biasanya soto dengan kuah kaldu bening memiliki isian yang lebih sedikit ketimbang soto dengan kuah santan. Mereka berfokus pada beberapa item saja seperti suwiran daging ayam, potongan jeroan dan juga potongan daging.Dengan isian yang sedikit maka soto akan memiliki kesan "kosong." Bagaimana cara mengatasinya? Dengan menambahkan beberapa campuran bahan seperti perkedel juga bisa dijadikan jawaban. Tapi tidak semua pedagang menyediakan tambahan lauk perkedel.Maka jalan satu-satunya adalah dengan mencampurkan nasi ke dalam kuah soto. Soto yang kalian makan akan semakin kaya dengan cita rasa, tidak hanya gurih tapi juga manis yang didapatkan dari nasi jika memang kalian bukan penggemar kecap manis.Beberapa soto yang enak jika dicampurkan dengan nasi adalah, Soto Lamongan, Soto Madura, Soto Banjar, Soto Banyumas atau sroto. Tapi ada juga beberapa soto yang dimakan tidak menggunakan nasi tapi potongan ketupat atau lontong seperti Soto Tauco Pekalongan dan Coto Makassar.Bagaimana, sudah terjawab rasa penasaran kalian soal perdebatan soto ini?