Suara dentuman misterius sukses membuat heboh, setelah kembali terdengar sangat keras di sekitaran wilayah Jakarta, pada hari ini, Senin pagi (21/9).
Dilihat di media sosial Twitter, suara dentuman ini diketahui terdengar oleh beberapa warga yang ada di Jakarta. Melalui cuitan yang diunggah ke Twitter, mereka mengaku beberapa kali mendengar suara misterius ini.
Di Twitter, banyak warga di sekitaran Jakarta yang mengaku mendengar suara dentuman misterius tersebut. Bahkan ada yang beberapa kali mendengar suara itu.
Ada beberapa warga di wilayah berbeda yang mengaku mendengar suara keras misterius ini melalui cuitan mereka.
“Dentuman 2x terdengar dari daerah karangtenggah. #dentuman,” tulis akun Twitter @bung_di***.
“Ada #dentuman lagi guys pukul 05.04. Kedengaran sampai daerah TMII Jaktim. Ada yang denger?” tulis sebuah akun Twitter.
Suara dentuman keras di Jakarta ini, nyatanya sampai menjadi trending nomor satu di media sosial Twitter loh. Pasalnya, seperti kesaksian warga di atas, banyak yang mengaku mendengar suara misterius ini.
Sehingga enggak heran, kalau banyak yang membahas suara misterius tersebut di Twitter.
Dilansir dari situs Kompas, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memberikan tanggapannya mengenai penyebab dari suara dentuman misterius yang terjadi di Jakarta ini.
Ketua Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil monitoring pihaknya tidak mencatat aktivitas gempa ketika warga melaporkan adanya peristiwa tersebut.
“Saat warga melaporkan suara dentuman malam ini, BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik di Jakarta dan sekitarnya,” jelas Daryono.
Namun, hasil monitoring petir yang dilakukan BMKG, didapati adanya aktivitas di kawasan Gunung Salak sekitar pukul 19.00-21.00 WIB.
Maka dari itu, BMKG menduga bahwa dentuman yang terdengar di Jakarta, efek dari aktivitas petir tersebut.
“Suara dentuman malam ini tidak bersumber dari gempa bumi, tapi ada dugaan bahwa suara tersebut bersumber dari petir,” ujarnya lagi.
Peristiwa suara dentuman keras di sekitaran Jakarta ini, bukanlah yang pertama terjadi. Sebelumnya, peristiwa ini juga terjadi secara berbarengan di beberapa wilayah Indonesia.