Salah satu pembunuh yang paling dibenci oleh publik, Mark Chapman, menembak John Lennon—yang kemudian meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit—di luar gedung apartemennya pada 8 Desember 1980.
Selain fakta kalau ia baru saja membunuh salah satu tokoh paling terkenal dan paling dicintai di dunia tanpa alasan yang jelas, ada beberapa indikator bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan Chapman. Salah satunya yaitu suara yang ia akui terdengar di kepalanya dan mengucapkan kata-kata “lakukan, lakukan” berulang kali.
Sedangkan, yang lainnya ialah salinan Catcher In The Rye yang sudah dipegangnya ketika dia duduk menunggu polisi setelah menembak John dengan satu kalimat tertulis di sampul depannya “ini pernyataan saya”.
Hanya 3 tahun sebelumnya, sidang senat dilakukan setelah pengungkapan proyek CIA, MKULTRA. Salah satu tujuan dari proyek ini yaitu cuci otak. Diduga kalau salah satu tujuan utama MKULTRA untuk menghasilkan manchurian candidate, seorang pembunuh yang pikirannya dikendalikan oleh CIA.
Namun, mengapa para penguasa ingin membunuh John Lennon? Alasannya sederhana: karena Lennon adalah seorang aktivis perdamaian. Lennon sendiri dikenal menentang keras perang yang dilakukan Amerika di El Salvador dan Vietnam. Beberapa orang juga menganggap Lennon sebagai sosialis yang tergambar dalam lagunya, “Imagine”.