Ditakuti SpongeBob, Apakah Kisah Kapal Hantu The Flying Dutchman Benaran Ada?

Buat kamu yang pernah nonton serial kartun SpongeBob SquarePants, pasti pernah melihat sosok dari cerita rakyat The Flying Dutchman. Namun, apakah legenda cerita rakyat itu benar adanya?
Ternyata, legenda tentang Flying Dutchman ini benar-benar ada, loh! Tidak sedikit orang yang mempercayai mitos kapal hantu ini, khususnya para pelaut. Penasaran, ‘kan? Begini ceritanya.
1. Kapal The Flying Dutchman yang terkutuk

2. Si kapten kapal yang congkak

Dilansir dari lama U Express, kapten dalam kapal tersebut bernama kapten Van der Decken (versi lain menyebut kapten Bernard Fokke). Dia adalah pelaut yang setia.
Menurut cerita rakyat, suatu hari Van der Decken dan para krunya pergi menuju Batavia dan memakan waktu berbulan-bulan.
Setelah mencapai Tanjung Harapan di sebelah selatan Afrika, badai dahsyat menghadang mereka. Para awak kapal berteriak ketakutan meminta kepada sang kapten untuk tidak melanjutkan perjalanan.
Namun, kapten Van der Decken tetap memerintahkan mereka untuk berlayar. Ia berpikir bahwa ia tahu cara bekerja di lautan, melebihi orang lain.
Di tengah-tengah sambaran petir, ia bersumpah bahwa mereka tidak akan mundur untuk mencapai tujuannya dan akan berlayar selamanya.
Setelah sang kapten mengucapkan kalimat itu, badai menghantam kapal mereka. Mereka dikutuk untuk menjadi jasad hidup untuk mengarungi lautan sampai akhir zaman.
Begitulah legenda The Flying Dutchman yang menyebar hingga sekarang.
3. Dugaan penampakan The Flying Dutchman yang berhasil didokumentasikan

4. Mitos The Flying Dutchman yang dipercayai hingga sekarang

5. Bisa jadi hanya ilusi optik

Mengutip dari laman The Vintage News, banyak ilmuwan menjelaskan bahwa fenomena penampakan The Flying Dutchman itu tidak lebih dari peristiwa fatamorgana atau pembiasan cahaya dari perairan laut.
Fatamorgana terjadi karena terdapat perbedaan kerapatan suhu yang selanjutnya memicu pembelokan cahaya matahari yang datang, sehingga akan muncul bayangan jika kita melihatnya.
Pembiasan cahaya yang terjadi di laut dapat menimbulkan kesenjangan antara darat atau laut dengan kapal tersebut, sehingga kapal terkesan mengambang di udara.
Sumber: idntimes.com