Penyakit TikTok Syndrome yang Bikin Geger Ternyata Hoax? Ini Ulasannya

Belum lama ini di media sosial ramai soal video remaja yang mengaku terkena TikTok sindrom. Sejak kemunculannya banyak yang mempertanyakan TikTok syndrome apa ada di dunia medis atau hanya hoax.
Menanggapi isu yang beredar, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika langsung memberikan klarifikasi terkait kebanaran isu penyakit TikTok syndrome.
1. TikTok Syndrome viral di media sosial

Pada 24 Juni silam, video remaja 18 tahun yang mengaku terkena Tiktok sidrom dan menggegerkan media sosial.
Dalam video itu, ia bahkan mengaku harus minum obat dan menjalani perawatan untuk menyembuhkan penyakitnya itu.
Untuk mengetahui kronologi lengkapnya, kamu bisa baca ulasan di bawah ini:
2. Tanggapan Kominfo terhadap isu TikTok sindrom

Melalui situs resmi Kominfo, pemerintah menyatakan kalau isu soal TikTok syndrome ini adalah hoax. Hal ini mengacu pada unggahan asli dari si pembuat video yakni Kaesar itu sendiri.
“Faktanya, setelah ditelusuri langsung pada akun media sosialnya, pemuda bernama Kesar tersebut memang benar mengunggah video itu, namun dengan disertai caption “Kisah seorang remaja yang terkena TikTok syndrome. Komedi sarkas (awas konten sensitif)”,” tulis Kominfo.
3. Pemerintah pastikan TikTok Syndrome hoax, Kaesar belum bicara apapun
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Kominfo, maka bisa dipastikan jika TikTok sindrom ini adalah informasi hoax.
“Dengan demikian, sang pembuat video tersebut telah membuat disclaimer bahwa video itu hanya bersifat sarkasme atau sindiran dan tidak benar-benar mengalami sindrom atau sejenis sakit sebagaimana yang disalahpahami oleh beberapa warganet,” begitu bunyi rilis Kominfo.
Meski videonya sudah viral dan jadi perbincangan publik, pihak Kaesar sendiri belum berbicara apapun. Tak ada upaya klarifikasi maupun penjelasan terkait video kontroversial tersebut.
“Meskipun menuai pro dan kontra, pengunggah video ini belum memberikan penjelasan apa-apa,” papar Kominfo.
4. Warganet terlajur heboh isu TikTok sindrom

Karena viralnya video ini, banyak warganet yang kurang menyaring informasi dan akhirnya termakan hoax. Seperti salah satu pengguna Facebook yang meulis:
“Apapun itu baik atau buruk, ketika sering dilakukan dan sudah menjadi kebiasaan. Maka akan menempel diotak, mereflek jaringan lainya. Astagfirullah hal adzim, Innalillahi. Semoga dijauhkan dari segala kebiasaan buruk,” dilansir dari situs Kominfo.
Baca Juga : Waduh! Mobile Legend dan TikTok Kena Ban di India. Kok Bisa?!
Nah itu dia ulasan mengenai TikTok syndrome yang dipastikan hanya hoax belaka. Jadi jangan lagi mudah tertipu video viral ya!