Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Bertemu Toxic Player Saat Bermain? Berikut Tips Agar Tidak ‘Ter-Trigger’

 

Ada beberapa alasan mengapa banyak orang begitu menggandrungi game. Ada yang bertujuan hanya untuk menghabiskan waktu luang saja ada juga yang menekuninya sebagai pemain profesional.

Bagi sebagian orang menang atau kalah dalam permainan bukanlah sebuah masalah, namun bagi para hardcore gamer hal itu pasti membuat frustasi. Faktanya gengs, bermain game juga dapat memberikan jalan keluar untuk mengatasi stres dari kehidupan luar.

Sumber: ESL UK

Bahkan, American Psychological Association setuju bahwa bermain game memiliki manfaat bagi kesehatan mental. Bermain game dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri para pemainnya atas prestasi dan kehebatan mereka di dalam game.

Selain itu, bermain game online dapat menyediakan interaksi sosial terhadap orang lain yang memiliki minat yang sama sehingga hal tersebut dapat berfungsi sebagai sumber dukungan emosional.

Tak jarang hubungan antar player ini dapat menghasilkan persahabatan bahkan ajang mencari jodoh.

Namun, semakin besarnya komunitas game di dunia maka pemainnya pun akan semakin heterogen. Bermunculannya para toxic player yang membuat keruh komunitas esports tak dapat dihindari lagi.

Kerap dijumpai individu-individu yang tidak mengenal kita sering kali melontarkan kalimat-kalimat penghinaan, bahkan dalam beberapa kasus hal tersebut berujung pada perkelahian fisik.

Terkadang saat kita bermain apik pun para toxic player ini iri dengan kemampuan kita sehingga lontaran kata-kata kasar pun kerap kita dapatkan.

Pada dasarnya, individu-individu ‘beracun’ internet ini hanya menginginkan perhatian, sehingga mereka melampiaskan perasaan frustrasi dan kemarahan pada siapa pun gengs.

Mengutip dari forthewellnessblog.com, menurut Dr. Adrienne Meier, Ph.D, seorang psikolog asal Los Angeles, Amerika Serikat, salah satu cara terbaik untuk menghadapi toxic player adalah dengan mengabaikannya.

Ketika mereka tidak mendapatkan reaksi atau perhatian yang mereka idamkan, para ‘racun’ ini akan capek dan meninggalkan kalian dengan sendirinya,” ucap wanita asal Negeri Paman Sam itu.

Namun, untuk beberapa kasus ketika kalian berhasil mengabaikan mereka, kalian pasti akan tetap merasakan luka di hati.

Ketika perasaan itu muncul alangkah baiknya kalian tidak memendam rasa sakit itu dan lampiaskan ke hal-hal produktif seperti meditasi, olahraga, bahkan sekedar ‘cari angin’ untuk menenangkan diri.

Selain itu, berbincang-bincang asik dengan teman-teman serta keluarga dapat mengobati perasaan kalian yang sedang gusar.

Jangan sampai keasikan push rank—kalian mengabaikan kesehatan mental dan melupakan kehidupan nyata kamu yah gengs!

Share
Topics
Editorial Team
D.L.Tommy
EditorD.L.Tommy
Follow Us