Spesial Valentine: Legenda Cinta Benang Merah Takdir

Unmei no Akai Ito

Setiap negara memiliki cerita dan kepercayaan unik tentang jodoh dan takdir, termasuk Jepang. Salah satu cerita paling terkenal adalah Unmei no Akai Ito, yang dikenal sebagai Legenda Benang Merah Takdir.
Bagaimana pandangan bangsa Jepang tentang cinta dan jodoh berdasarkan legenda ini?
Legenda Benang Merah Takdir dasarnya berasal dari Cina. Legenda ini menceritakan tentang benang merah yang tak terlihat di jari kelingking setiap orang, yang menghubungkan mereka dengan jodoh sejati mereka, bahkan jika terpisah jauh.
Benang itu bisa kusut, namun takkan putus, menandakan hubungan yang tak terlihat antara seseorang dan pasangan hidupnya.
Menurut legenda, dewa menautkan benang merah di jari kekasih sejati agar mereka dapat bertemu dan jatuh cinta suatu hari nanti. Hal ini menjelaskan mengapa ada yang merasa jatuh cinta pada pandangan pertama atau tetap bersama meski sering bertengkar.
Kisah Legenda Cinta

Cerita tradisional Cina menceritakan kisah seorang anak lelaki yang dipertemukan dengan calon istrinya oleh seorang lelaki tua yang menggunakan benang merah. Karena masih kecil, ia tidak percaya pada perjodohan ini.
Anak itu melarikan diri dan melemparkan batu pada wanita yang dijodohkan dengannya. Waktu pun berlalu, dan anak itu beranjak dewasa.
Baca Juga: 3 Tradisi Unik Merayakan Hari Valentine di Korea Selatan
Orang tuanya lalu menjodohkan anak itu dengan seorang wanita. Tabir menutupi wajah sang wanita, dan ketika dibuka, terdapat luka akibat lemparan batu di masa kecilnya.
Legenda Benang Merah Takdir sering diangkat dalam berbagai karya budaya pop Jepang, seperti manga dan anime. Sebut saja seperti Kimi no Nawa, yang bahkan ikatan ini tidak dapat dipisahkan ruang dan waktu.
Pepatah “kalau jodoh tak lari kemana” barangkali adalah kearifan lokal di budaya kita yang menurunkan nilai cinta legenda ini. Karena cinta ada di tiap diri manusia, yang bisa memiliki cerita yang berbeda.