Valve Layangkan Tuntutan Terhadap EO Tournament Esports GESC

Kalian pasti masih ingat kan bagaimana megahnya pelaksanaan turnamen Dota 2 minor pertama di Indonesia dengan tajuk “GESC Indonesia”? Turnamen kelas dunia yang mendatangkan banyak bintang ternama di Dota 2 seperti Dendi, Sumail dan juga yang lainnya ini ternyata memiliki sisi kelam loh slur.
Kendati bertabur bintang dan terlihat sangat megah, harga tiket selangit yang sold out dalam hitungan jam, venue yang dipenuhi oleh para penggila Dota 2 dari penjuru nusantara, ternyata ada satu fakta yang sangat tidak mengenakkan.

Fakta tentang bagaimana sang EO turnamen yang memiliki basis di Singapura ini, belum memenuhi kewajibannya. Dilansir mereka masih memiliki hutang sebesar USD 750.000 atau sekitar Rp 10,8 miliar untuk total dua turnamen yang telah dilaksanakan. GESC Indonesia dan GESC Thailand.
Lombardi salah satu perwakilan dari Valve mengatakan bahwa tuntutan ini sudah dilaporkan ke pengadilan hukum setempat di Singapura.
Valve juga telah memutus kerjasama dengan GESC, seperti yang kita kutip dari Dotesports, Lombardi mengatakan “Perjanjian kita dengan pelaksana turnamen membutuhkan tenggat waktu yang jelas untuk pembayaran terhadap para peserta,” dia juga menambahkan “Kami merasa ini sangat penting agar event dengan waktu pelaksanaan yang lama bisa berjalan dengan lancar.”
“Pada saat sang pelaksana gagal memenuhi kewajibannya, maka kami akan mengambi tindakan.” Tutup Lombardi.
GESC bukanlah satu-satunya EO tournamen esports yang menghadapi masalah seperti ini, masalah soal kendala pembayaran. Bahkan ada EO tournamen esports asal Ukraina yaitu StarLadder juga mengahdapi masalah yang sama.
Bersamaan dengan turunnya berita ini, redaksi GGWP.ID sudah melayangkan email menanyakan perihal konfirmasi soal hal ini. Tap hingga saat ini masih belum ada tanggapan dari pihak GESC soal hal tersebut.
Semoga masalah ini bisa cepat selesai, baik dari GESC dan juga Valve bisa menemukan titik terang.