Peter tidak pernah takut terlihat bersama korbannya di depan umum. Ia bahkan sering mengajak mereka jalan-jalan sebelum memukul kepala mereka dengan palu. Namun Peter sering mengabaikan korbannya dengan membiarkannya lolos. Di sinilah kisah Peter Kürten menjadi sangat sangat menarik.
Seorang wanita bernama Maria Budlick pindah ke Dusseldorf untuk mencari pekerjaan akibat Depresi Hebat. Saat itu tahun 1930, dan pada saat kedatangannya, dia bertemu dengan seorang pria yang menawarinya tempat tinggal.
Ketika lelaki itu membawanya melalui gang, Maria mulai menolaknya karena dia ingat tentang berita Vampir yang menguntit di jalanan dari koran. Laki-laki kedua datang, menghentikan perselisihan, dan mengantar perempuan itu pergi.
Namun sayang pria yang menyelamatkannya tidak lain dan tidak bukan adalah Peter Kürten. Setelah singgah sebentar di apartemen dan merayunya, Peter memperkosa Maria dan meninggalkannya. Menurut Kürten sendiri, Maria tidak memberikan perlawanan sehingga dia tidak perlu membunuhnya.
Alih-alih pergi ke polisi, Maria memutuskan untuk merahasiakan pemerkosaan itu dan menulis surat kepada teman dekatnya. Namun temannya malah melaporkan hal ini kepada polisi, dan Maria akhirnya setuju untuk mengawal mereka ke gedung apartemen Peter, di mana mereka bertemu dengannya di tangga.
Sadar akan ditangkap, Peter langsung pergi ke apartemennya, mengemasi tasnya, dan melarikan diri bersama istrinya. Kemudian, dalam putaran takdir yang menarik, Kürten menoleh ke istrinya dan sadar bahwa istrinya tidak dapat hidup sendiri seandainya terjadi sesuatu pada dirinya.
Saat itu Peter melakukan tindakan yang hampir tak terpikirkan olehnya. Ia memberi tahu istrinya untuk menyerahkannya agar mendapatkan uang dari penangkapannya. Dia mengaku padanya bahwa dia adalah Vampir yang selama ini dikejar polisi. Istri Peter menurut, dan pengadilannya menjadi tontonan publik di Jerman.