Sederet Video Deepfake yang Sukses Menipu Ribuan Orang, Sampai Dilarang di Facebook

Video deepfake memang sukses membohongi para penontonnya. Tak heran, kalau video semacam ini langsung dilarang berbedar di dalam media sosial Facebook.
Ya, perusahaan media sosial terbesar di Amerika Serikat, Facebook, resmi melarang video deepfake di platform-nya karena dianggap bisa mengarah ke misinformasi dan miskomunikasi, tantangan terbesar bagi perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini.
Dari hiburan hingga ke ranah politik, seberapa menipukah deepfake? Biar video-video ini yang kasih tahu, deh.
1. Presiden Amerika Serikat di Breaking Bad
Pada satu episode Breaking Bad, seorang karakter bernama James McGill mengajarkan cara “mencuci uang” yang baik dan benar. Semuanya biasa saja sampai… Wajah James McGill ternyata mirip dengan Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump!
Betul, di video parodi episode Breaking Bad ini, James McGill dirubah wajahnya menjadi Trump. James McGill kemudian menjelaskan dasar pencucian uang pada rekan Walter White, Jesse Pinkman, yang wajahnya diubah menjadi menantu sang Presiden, Jared Kushner!
Video yang diunggah ke YouTube pada 18 September 2019 oleh Ctrl Shift Face ini menggunakan piranti lunak DeepFaceLab untuk mengganti wajah Trump dan Kushner frame by frame. Sementara suaranya disediakan oleh Stable Voices yang mengambil sampel dari suara asli. Cukup natural, kan, untuk sebuah deepfake?
2. Pengumuman layanan sosial Barack Obama
Video-video deepfake biasa mengandalkan seseorang yang mempunyai bentuk wajah dan suara yang mirip dengan orang aslinya. Oleh karena itu, video ini adalah contoh yang tepat!
Video berjudul “You Won’t Believe What Obama Says In This Video! ?” yang dirilis oleh BuzzFeedVideos ini menampilkan penjelasan dari “Barack Obama” bahwa dunia tidak boleh main percaya saja pada apapun yang mereka lihat di internet. Menjelang akhir video, komedian Jordan Peele juga tampil dalam video tersebut.
Yang menarik dari video ini adalah, itu bukanlah “Barack Obama” sungguhan, melainkan figur Barack Obama dengan rahang, bibir, dan suara yang dimodifikasi. Dengan menggunakan Adobe After Effect CC dan FakeApp, BuzzFeed menempelkan mulut dan rahang Peele agar menyesuaikan kata per kata. Video ini melewati 50 jam proses pemrosesan otomatis FakeApp.
3. Video misinformasi Nancy Pelosi
Sebenarnya, ini bukan deepfake. Tapi, ini menunjukkan bahaya misinformasi dan pemahaman masyarakat dunia yang langsung percaya apapun yang mereka lihat di internet.
Dalam video ini, terlihat perbandingan pola bicara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat wanita pertama, Nancy Pelosi, terlihat seperti “kumur-kumur” dibandingkan dengan video aslinya. Video palsunya berasal dari video asli Pelosi yang diperlambat 25 persen dan nada suaranya sedikit dinaikkan.
Sempat viral di Facebook, video ini diunggah oleh akun Politics Watchdog dan bahkan dibagikan oleh Wali Kota New York City, Rudi Giulani, seraya mempertanyakan pola bicara Pelosi yang “aneh”.
Facebook menolak untuk menghapus video ini. Namun, setelah dianggap misinformasi, media sosial ini mengurangi peredarannya. Video ini sendiri telah dihapus. Siapa yang menghapus? Tidak ada yang tahu.
4. Pernyataan Mark Zuckerberg
Masih menyoal Facebook yang menolak menghapus video Nancy Pelosi, muncul sebuah video parodi Mark Zuckerberg di Instagram, salah satu anak perusahaan Facebook. Dalam video ini, Mark dengan pongahnya mengakui bahwa Facebook “menguasai dunia dengan jutaan data curian”.
Video hasil kolaborasi dengan Spectre yang diunggah oleh akun Bill Posters ini diajukan pada Sheffield Doc Fest untuk memperlihatkan pengaruh sosial media pada dunia.
Video deepfake ini diproduksi dengan piranti lunak video dialogue replacement dari perusahaan rintisan asal Israel, Canny AI. Walaupun rupanya terlihat meyakinkan, suaranya masih semirip sang pendiri Facebook.
Instagram tidak menghapus video itu. Hanya saja, anak perusahaan Facebook itu berjanji akan memperlakukan video itu “sama halnya seperti misinformasi.” Setelah itu, video ini diberi tagar #deepfake.
5. Kebangkitan Salvador Dali
“I do not believe in my death. Do you?” Agensi Goodby, Silverstein & Partners (GS&P) “membangkitkan” seniman asal Spanyol, Salvador Dali, untuk menjadi pembawa acara bertajuk “Dali Lives” di Museum Dali, Florida, Amerika Serikat. Apakah mereka betul-betul mengembalikan Dali, 30 tahun setelah kematiannya?!
Tentu tidak! Bertemakan “Seni Bertemu Kecerdasan Buatan (AI)”, sang seniman legendaris asal Figueres ini diciptakan dengan lebih dari 6.000 frame yang berasal dari video wawancara Dali selama hidup dan diproses sekitar 1.000 jam dengan pembelajaran mesin. Lalu, wajah Dali “ditempelkan” pada wajah seorang aktor.
Kelebihannya adalah, video deepfake ini interaktif, lho! Sekitar 45 rekaman dibagi ke dalam 125 video sehingga menyediakan lebih dari 190.000 kombinasi tergantung dari respons pengunjung. Bahkan, Dali juga menjawab pertanyaan sesimpel, “Bagaimana cuaca hari ini?”
6. Bill Hader menjadi Al Pacino dan Arnold Schwarzenegger
Video deepfake satu ini diproduksi oleh Ctrl Shift Face, akun YouTube yang membuat deepfake Donald Trump di poin pertama.
Selain Donald Trump, Ctrl Shift Face juga pernah memasang muka Jim Carrey menggantikan Jack Nicholson di The Shining dan Sylvestre Stallone menggantikan Arnold Schwarzenegger di Terminator 2.
Menggunakan DeepFaceLab, kali ini, Ctrl Shift Face mencoba bereksperimen dengan bintang Saturday Night Life (SNL), Bill Hader, saat ia mencoba menirukan Al Pacino dan Arnold Schwarzenegger.
Transisi yang begitu halus membuat penonton harus mengulang beberapa kali untuk melihat deepfakenya. Namun, tidak ada yang sempurna, perbedaan jelas terlihat di wajah Bill saat berubah menjadi Arnold.
Itulah sederet video deepfake yang sukses menipu orang-orang. Bagaimana menurut kamu?
Sumber: idntimes.com