Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Waduh, Kini Virus Corona Mulai 'Menyerang Komputer' dan Bisa Curi Data?

Ettssss.. Tenang, tenang, slur! Ini bukan berarti virus corona bisa meginfeksi komputer kamu ya. Jadi ada beberapa oknum tak bertanggung jawab yang menggunakan virus corona sebagai objek untuk menipu korban.

Ketakutan tentang wabah virus corona yang kini menyebar ke 27 negara, dimanfaatkan para hacker atau peretas untuk melakukan phising atau mencuri data-data berharga di komputer.

Mereka memanfaatkan ketakutan publik tentang corona agar bisa meraup keuntungan. Biar makin jelas, langsung saja simak penjelasan kasus pencurian data dengan isu virus corona berikut ini!

1. Virus corona digunakan untuk aksi peretasan

Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (CISSReC) Pratama Persadha (ANTARA FOTO/CISSReC)

Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (Communication & Information System Security Research Center/CISSReC) Pratama Persadha mengatakan, sejumlah malware atau program yang bertujuan merusak dengan menyusup ke sistem komputer, yang disebarkan lewat surel dengan teknik phishing telah ditemukan di Jepang.

Pakar keamanan siber itu menjelaskan Phishing adalah tindakan memperoleh informasi pribadi, seperti username atau nama pengguna dan password atau kata sandi.

2. Ketakutan virus corona dimanfaatkan pelaku peretasan

(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Pelaku memanfaatkan ketakutan masyarakat dunia akan serangan virus corona yang muncul di Wuhan, Tiongkok, baru-baru ini.

“Kehebohan virus corona yang muncul pertama kali di Wuhan, dimanfaatkan beberapa pihak untuk melakukan aksi retas,” kata pria kelahiran Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah itu.

Baca juga : Benarkah Virus Corona Bisa Menular Lewat HP Xiaomi? Ini Faktanya!

3. Program malware berupa file dokumen

(ANTARA News/CISSReC)

Dosen Etnografi Dunia Maya pada Program Studi S-2 Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu mengungkapkan, pelaku menyertakan malware pada file dokumen berupa .txt, .pdf, .exe, dan beberapa extension file dokumen lain.

Setelah itu, calon korban diminta membuka dan mendownload atau mengunduh file yang berisi malware tersebut. Pelaku berharap malware dalam dokumen itu bisa masuk dalam sistem komputer, kemudian mengambil alih sistem target.

4. Aksi peretasan memanfaatkan tenarnya virus corona

(IDN Times/Rochmanudin)

Upaya peretasan yang mendompleng wabah virus corona, kata Pratama, sangat berbahaya, seiring pemberitaan virus tersebut yang sudah mendunia.

“Artinya, dengan model serangan ini, sangat besar kemungkinan target email phishing ini akan men-download dan membuka file,” kata dia, dilansir Antara, Selasa (4/2).

Baca Juga : Waspada Corona! Kamu Bisa Konsultasi Dokter Tanpa Keluar Rumah dengan 5 Aplikasi Ini

Nah sekarang kita patut hati-hati lur jika menyangkut informasi yang viral. Jangan langsung percaya, verifikasi dulu ke pihak terkait.

Sumber : IDN Times

Share
Topics
Editorial Team
Leonanda Ferry
EditorLeonanda Ferry
Follow Us