Dalam video perpisahannya, Jangs sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Bigetron untuk melatih tim PUBG Mobile-nya. “Untuk berada di Bigetron, adalah satu buah opportunity yang tidak disangka bisa saya dapatkan,” ujar JangS.
Pelatih asal Malaysia ini mengungkap berbagai tantangan saat harus mengayomi tim jauh dari kampung halamannya. Namun hal itu tak jadi halangan baginya untuk memberikan yang terbaik kepada para pemain BTR RA.
“Saya sangat senang dengan suasana di Indonesia, bersama dengan anak-anak RA banyak momen momen tertawa, banyak momen-momen sedih yang telah kita lalui bersama-sama. Tentu itu semua akan menjadi satu pengalaman, satu memori indah meskipun jelek, kita tidak akan mampu hilangkan semua memori saat kita bersama,” lanjutnya.
JangS merasa sedih karena tidak bisa memberikan persembahan trofi bagi BTR RA. Sepanjang periode kepelatihannya, JangS gagal mengantarkan BTR menuju gelar jawara di berbagai kompetisi major PUBG Mobile seperti PMPL ID, PMPL SEA, dan PMGC.
“It’s hurting me inside, it’s killing me inside. Untuk kalian semua, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah berjuang bersama, susah senang bersama, tertawa bersama, terima kasih atas usaha semuanya, terima kasih uHigh, Bagas, Liquid, dan Bagus,” ujar JangS.
“Dan untuk manajemen Bigetron Esports, terima kasih atas opportunity-nya, terima kasih atas kepercayaannya, terima kasih untuk segalanya. Saya JangS, dengan rendah hati memohon maaf karena gagal untuk memberikan sebuah piala kepada kalian, maaf,” pungkasnya sambil menahan haru.