Coach ADY mengatakan kalau EVOS Divine terlalu overpowered (OP) di Esports World Cup (EWC) Free Fire (FF) 2025.
EVOS Divine memang keluar sebagai juara di kejuaraan dunia Free Fire yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi. Mereka yang sudah mendapatkan Champion Rush, berhasil meraih booyah di game terakhir, sekaligus menempati posisi pertama pada papan klasemen Grand Finals dengan total 170 poin.
Meski begitu, bukan hanya EVOS Divine saja yang mendapatkan hasil luar biasa di kejuaraan ini. Pasalnya, dua tim asal Indonesia lainnya, yaitu RRQ Kazu dan Bigetron by Vitality, juga mendapatkan hasil baik dengan menduduki peringkat kedua serta ketiga pada papan klasemen akhir. Itu artinya, 3 besar papan klasemen akhir diisi oleh tim-tim asal Indonesia.
Hasil tersebut membuktikan bahwa tim-tim asal Indonesia berhasil mendominasi kejuaraan dunia tersebut. Meski menurut ADY, pelatih dari RRQ Kazu, bahwa EVOS Divine sangat OP ketika bermain di EWC FF 2025 kemarin.
Hal tersebut dikatakan oleh ADY ketika hadir di Meet & Greet 4 tim Free Fire yang mengikuti EWC 2025 kemarin pada Sabtu (2/8) di Bajawa Flores, Kemang, Jakarta Selatan. Di sanalah ia mengatakan bahwa EVOS Divine sangat OP di EWC FF 2025 kemarin.
"Di EWC 2025, EVOS terlalu overpowered," ucapnya.
Ia juga mengatakan kalau timnya sulit untuk bisa menyalip poin yang dikumpulkan oleh EVOS. Maka dari itu, selain mengejar poin, RRQ Kazu memanfaatkan format Champion Rush untuk meraih gelar juara.
"Kita sulit untuk menyalip EVOS karena perbedaan poinnya sekitar 47-an poin di akhir. Sehingga yang bisa dimanfaatin adalah selain kejar poinnya, manfaatin format Champion Rush (di mana tim yang dapat Champion Rush lalu setelahnya booyah akan keluar sebagai juara)," tutur Coach ADY.
Meski begitu, RRQ Kazu sendiri gagal untuk mendapatkan dua hal tersebut (Poin dan booyah). Sehingga, EVOS Divine pun keluar sebagai juara.
Keberhasilan EVOS Divine dalam meraih gelar juara, membuat mereka mendapatkan hadiah miliaran rupiah, hingga satu tiket menuju FFWS (Free Fire World Series) Global Finals 2025. Berbeda dengan RRQ Kazu yang masih harus berjuang untuk bisa masuk ke dalam 8 besar FFWS SEA (Southeast Asia) Fall 2025 terlebih dahulu, agar bisa melaju ke Global Finals.