Curhat Microboy Sebagai IGL EVOS Reborn: Gue Kurang Keras

Nizar “Microboy” Lugatio Pratama baru-baru ini curhat soal pengalamannya sebagai in-game leader (IGL) EVOS Reborn. Microboy sempat mengungkapkan rencananya untuk melepas statusnya sebagai IGL.
Rencana mundur jadi jabatan IGL pertama kali diungkapnya dalam salah satu video di YouTube EVOS TV sebelum berlangsungnya PMGC 2022. Tak lama setelahnya ia pun membenarkan rencana itu di kanal YouTube pribadinya.
Baru-baru ini, Microboy kembali membahas mengenai perannya sebagai kapten EVOS Reborn tersebut, ketika hadir di Podcast Unknown Battleground yang tayang di YouTube PUBG Mobile Indonesia pada Minggu (25/12/2022).
Curhat Microboy Sebagai IGL EVOS Reborn
Dalam podcast yang dipandu caster Agus “JuniorJr” Suharwan, Microboy menceritakan pengalamannya sebagai kapten divisi PUBG Mobile milik EVOS Esports yaitu EVOS Reborn.
Sudah memimpin EVOS Reborn sebagai IGL selama dua tahun, Microboy baru-baru ini mengungkap rencananya untuk mundur dari jabatan tersebut.
Kepada Junior Jr, Microboy mengakui dirinya adalah sosok IGL yang kurang tegas. Ia pun mengungkap beberapa kendala yang dialami tim EVOS Reborn selama masa kepemimpinannya.
Selama dua tahun ke belakang, EVOS Reborn memang belum pernah berhasil meraih gelar juara di turnamen official. Hal itu pun diakui Mocroboy sebagai hal yang masih ia cari tahu penyebabnya.
“Dari gua belajar (jadi IGL) dua tahun itu, udah jalan satu season (yang lalu) gua ngerasa gua kurang keras, jadi mungkin itu yang bikin enggak stabil,” kata Microboy kepada Junior Jr.
“Kurang keras, kurang berani ngomong yang blak-blakan. Kalau yang kalian dengar di mic check itu cuma satu-dua donag yang gua bener-bener meledak. Paling kesel itu kalau udah diingatkan jangan gini hati-hati, tapi kejadian,” tambahnya.

Tak hanya dirinya, Microboy juga menilai kurangnya ketegasan juga terlihat dari sikap sang pelatih, Sinyo.
“Dia (Sinyo) itu bagus di analyst dan coach, cuma kurang tegas aja. Karena kedekatan kita satu sama lain, jadi respect antara coach, player, dan manager itu jadi kurang. Saking santainya menurutku kurang respect, jadi masalah kerjaan gitu kurang sih,” ungkap Microboy.

Meski begitu Microboy menilai rekan-rekan setimnya sebenarnya memiliki kemampuan dan kemauan untuk menjadi juara. Sayangnya, ia mengaku masih belum menemukan faktor utama penghambat mereka.
“Sebenarnya kemauan (jadi juara) tinggi, enggak tau kenapa, aku juga bingung, problem mereka itu apa,” kata Microboy.
“Mungkin bener harus ada sosok badut yang bisa nyairin itu, cuman susah banget di situ. Soalnya gimana kondisi saat di in-game maupun selesai match itu kurang gairah untuk semangat gitu loh, itu yang bikin susah, terlalu fokus, mainnya gak enjoy,” tambahnya.

Ikuti terus informasi terbaru dan terupdate seputar game, esports, dan pop culture di GGWP.ID!