Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Gagal Bertemu di 2022 PMPL SEA Championship Spring, Kapten Tim D'Xavier Akui Kangen Bigetron RA

Gelaran turnamen PUBG Mobile paling bergengsi di Asia Tenggara, 2022 PMPL SEA Championship Spring telah berakhir, dan D’Xavier keluar sebagai juara di musim ini. Sayangnya mereka gagal bertemu Bigetron RA, kapten tim D’Xavier, Rabiz, berharap bisa segera bertemu dengan rivalnya tersebut.

Bagi tim asal Vietnam tersebut, musim ini menjadi musim yang sangat dramatis. Mereka harus beberapa kali gagal menjadi juara dan harus puas sebagai runner-up di beberapa turnamen, seperti 2022 PMPL Vietnam Spring dan yang masih segar di ingatan kita semua SEA Games 2021 Hanoi.

Baca Juga : Profil dan Fakta Tim PUBGM D’Xavier, Juara 2022 PMPL SEA Championship Spring

Hingga pada akhirnya, tim yang dipimpin Rabiz ini pun berhasil mengangkat trofi juara 2022 PMPL SEA Championship Spring dan dinobatkan sebagai raja baru PUBG Mobile Asia Tenggara.

Tentu, ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi tim D’Xavier mengingat ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah tim asal Vietnam menjuarai ajang PMPL SEA Championship.

Melalui wawancara singkat bersama PUBG Mobile Indonesia, kapten tim D’Xavier, Đinh Dương Thành atau yang lebih dikenal dengan Rabiz, mengungkapkan bahwa kegagalan mereka di beberapa kejuaraan awal musim menjadi pembelajaran dan motivasi bagi mereka hingga akhirnya bisa merebut takhta raja Asia Tenggara.

“Setelah gagal di SEA Games terakhir, tim kami telah menjadi runner-up sebanyak empat kali di turnamen domestik dan internasional. Ini menjadi motivasi utama kami untuk berjuang keras di turnamen PMPL SEA dan menjadi juara di Asia Tenggara,” ujar Rabiz.

D’Xavier sendiri dipilih sebagai salah satu tim yang mewakili Vietnam pada ajang SEA Games 2021 Hanoi, di mana mereka harus puas membawa pulang medali perak pada cabang beregu dan medali emas pada cabang individu yang disumbangkan oleh Phan “ViCoi” Văn Đông.

Rabiz yang berkesempatan merasakan atmosfer kedua turnamen tersebut secara langsung turut menanggapi turnamen mana yang ia rasa lebih menantang. Ia pun memberikan jawaban serupa dengan SVAFVEL, yang menyebut bahwa PMPL SEA lebih sulit dibandingkan SEA Games.

“PMPL SEA (lebih sulit), karena turnamen ini mendatangkan 16 tim terkuat di Asia Tenggara,” ucapnya.

Namun, Rabiz mengungkapkan ada satu hal yang membuat PMPL SEA musim ini menjadi sedikit berbeda, kamu pasti sudah tahu apa itu? Yaps, benar sekali, absennya salah satu rival Indonesia mereka, Bigetron RA.

Pasalnya, Bigetron RA harus absen untuk pertama kalinya dalam sejarah PMPL SEA setelah gagal lolos dari babak Play-Ins.

Kedua tim ini memang punya sejarah rivalitas yang cukup panjang karena sering tampil di turnamen internasional. Sebenarnya, Rabiz sempat bersaing dengan Luxxy, Ryzen, dan uHigh di SEA Games 2021 Hanoi lalu, namun ia mengaku kangen bersaing dengan skuad inti Bigetron RA.

Saya sangat merindukan saudara-saudara saya (di Bigetron RA). Saya berharap musim depan BTR kembali lebih kuat dan kami dapat terus bersaing di turnamen berikutnya,” ungkap sang Kapten juara 2022 PMPL SEA Championship Spring tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
iqbal nuril
Editoriqbal nuril
Follow Us