Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

EVOS dan RRQ Ungkap Cara Hadapi Hujatan dari Fans Free Fire!

Dua tim besar Indonesia, EVOS dan RRQ ungkapkan bagaimana cara hadapi hujatan dari fans Free Fire.

Seperti kita ketahui, dua tim ini merupakan tim besar yang mempunyai divisi Free Fire. Keduanya pun memiliki rivalitas yang besar, salah satunya karena fanbase mereka yang sangat besar.

Lantas, bagaimana cara mereka menghadapi hujatan dari netizen saat sedang under perform?

Hadapi hujatan dari fans dengan fokus pada permainan tim

Source: instagram.com

Dalam gelaran FFWS SEA Spring 2024, kedua tim memang menghadirkan pemain baru untuk mendongkrak performa mereka.

Pemain tersebut adalah Morph dan Maal untuk RRQ Kazu, dan Bara dari SES Alfaink untuk tim EVOS Divine.

Para pemain tersebut berasal adari tim yang memang tidak memiliki fanbase sebesar EVOS dan RRQ. Tentunya, muncul banyak pertanyaan mengenai cara mereka menghadapi hujatan dari netizen.

Lewat wawancaranya bersama awak media, Rabu (24/4/2024), mereka pun memberikan jawabannya.

“Biasa aja, enggak (enggak ngaruh),” ucap RRQ Maal.

Coach Adi pun menjelaskan bahwa komentar negatif atau hujatan tersebut adalah hal yang biasa.

“Seharusnya kalau udah bisa karena terbiasa sih bang, jadi ya kita tau lah kita pelaku esports.

Pelaku industri esports yang bukan hal yang biasa kalau misalkan dapet hujatan dan hate komen segalam macem itu ya udah biarin aja.

Mau di kata banyak juga kok statement yang coach Adi keras kepala, batu lah, enggak punya otak segala macem bodo amat. Mungkin dalam artian ya mereka punya ekspektasi ya betul. Tapi kita juga punya ekspektasi.

Ekspektasi kita, visi misi kita memenuhi ekspektasi mereka itu keliru. Karena ekspektasi kita adalah jadi juara dan itu yang mereka mau.

Kalau memenuhi ekspektasi mereka, ya kita mengesampingkan ekspektasi kita kayaknya agak sedikit kurang.

Jadi, kita fokus, stick fokus sama visi misi kita, selama kita bagus, itu yang mereka mau. Kalau kita goyang karena beberapa hate komen dari mereka.

Ya itu kita ngendorin visi misi kita dan sebetulnya secara enggak langsung pun mereka enggak mau kita under perform,” ujar coach Ady.

Coach Ady merespon positif terkait hujatan netizen

Menurut sang pelatih, hal ini terjadi karena mereka tidak mempunyai cara untuk bisa mengekspresikan diri mereka selain dengan cara tersebut.

“Tapi mereka enggak punya cara lain untuk mengekspresikan diri mereka melalui apapun itu, kecuali lewat komen secara direct ataupun komen di posting-postingan segala macem.

Kalau kita menanggapinya dengan serius dan berdampak pada tim, yang mereka komen pun enggak mau sejatinya. Mereka enggak mau keadaan tim kita makin terpuruk.

Tapi positif thingking aja, mereka enggak tau harus kemana dan mengekspresikannya kayak gimana. 

Jadi ya kita apresiasi ekspresi mereka, tapi bukan untuk menjadi trigger mental kita. Ya kita pelaku esports, kita tau konsekuensinya di kompetisi itu ya antara menang dan kalah, mati tanam, selesai,” tutup Ady.

EVOS Bara sendiri juga menjelaskan bahwa dirinya sudah bodo amat dengan hal tersebut.

“Sebenernya dengan hujatan itu aku bodo amat sih ya kalau hujatan. Dari manajemennya juga harusnya ada tekanan itu pasti ada, cuma balik lagi kita nanggepinnya kayak gimana. Kalau nantinya kita terpuruk ya kita bakal terpuruk.

Cuma kalau kita nanggepinnya motivasi, kita bakal termotivasi untuk lebih baik lagi kalau hujatan kayak gitu,” ungkap EVOS Bara.

Cara Menggunakan Noxxa di Free Fire

AFM ingkatkan mental pemain saat menerima hujatan dari netizen

Source: upoint.id

Coach AFM pun menambahkan bagaimana caranya untuk meningkatkan mental pemainnya saat menerima hujatan.

“Diluar itu semua, kita harus realistis juga, anak-anak sekarang yang ada di EVOS ataupun di RRQ pun juga mayoritas ada anak-anak yang udah senior di kompetitif. Jadi, masalah mental dari sisi supporter itu menurut gua enggak terlalu berpengaruh sekarang.

Nah paling yang berpengaruh itu lebih ke arah pressure di poin gamenya, jadi kalau targetnya itu juara atau poinnya top satu.

Nah, hal yang berpengaruh itu bagaimana mereka bisa survive atau menyelesaikan masalah biar kita bisa top 1 gitu.

Tapi kalau masalah supportier untuk tim yang sekeran dan diisi dengan roster yang udah senior gini menurut gua enggak terlalu berpengaruh.

Gua juga udah ngelihat dari sisi anak-anaknya juga bukan consent yang harus gua clear-in, karena mereka udah harus punya basic mental dari sebelum-sebelumnya,” tambah EVOS AFM.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us