Seperti yang kita ketahui, FFCS juga diadakan di dua wilayah lain, yaitu Amerika dan EMEA (Eropa dan Timur Tengah). Meskipun secara keseluruhan lebih rendah dari FFCS Asia, jumlah penonton dari dua wilayah itu juga tak bisa dianggap remeh.
Jumlah peak viewers dari FFCS Americas adalah 1.297.650 penonton. Jumlah ini kalah sekitar 300.000 penonton dari FFCS Asia.
Meski demikian, jumlah penonton rata-rata dari turnamen yang dimenangkan oleh Team Liquid ini unggul dari FFCS Asia. FFCS Americas berhasil mengumpulkan jumlah penonton rata-rata sebesar 669.134, sekitar 63.000 penonton lebih banyak dari FFCS Asia.
Kemudian yang terakhir ada FFCS EMEA. Turnamen yang dimenangkan oleh Sbornaya ChR ini meraup jumlah penonton paling sedikit di antara tiga turnamen FFCS tahun ini.
Meskipun jadi yang paling sedikit, jumlah peak viewers dan penonton rata-rata dari FFCS EMEA tetap bisa dibilang besar. FFCS EMEA sukses mengumpulkan peak viewers sebesar 274.015 penonton dan jumlah penonton rata-rata sebanyak 120.787 penonton.
Meskipun punya jumlah penonton (terutama peak viewers) yang sangat banyak, gelaran FFCS tahun ini masih kalah dari turnamen Free Fire terakbar yang diadakan 2019 lalu, yaitu Free Fire World Series.
Turnamen yang akhirnya dimenangkan oleh Corinthians itu mampu meraup peak viewers sebanyak lebih dari 2 juta penonton.
Meskipun begitu, kekalahan FFCS dari Free Fire World Series sangatlah wajar karena FFCS dibagi ke tiga wilayah.
Jika tahun depan ada turnamen berskala global seperti Free Fire World Series, turnamen tersebut pastinya akan melampaui Free Fire World Series 2019 mengngat perkembangan Free Fire yang jauh lebih pesat dari saat itu.
Bagaimana menurut kalian? Apakah dalam waktu dekat bakal ada turnamen yang melampaui Free Fire World Series 2019 sebagai turnamen Free Fire yang paling banyak ditonton?