Kisah Fickri Aulia alias IOG Kids, Koki yang Banting Setir Jadi Pro Player Free Fire

Saat dialog media membangun ekosistem esports yang berlangsung hari ini, hadir salah satu pemain Island of Gods yang kemarin menjuarai Free Fire Asia Invitational 2019, Fickri Aulia, alias IOG Kids.
Pada kesempatan diskusi, dan setelah acara, Fickri memaparkan perjalan dia di ranah esports sebagai salah satu pemain Free Fire yang merangkak dari bawah dan prestasinya terus menanjak.
Ada fakta unik yang dipaparkan yaitu ternyata sebelum serius terjun sebagai pemain esports, Fickri sudah memiliki pekerjaan tetap yaitu sebagai koki. Namun karena keseriusannya akhirnya dia menetapkan pilihan meninggalkan pekerjaan sebagai koki dan menjadi pemain esports.

“Dulu koki, tapi suka main game, terus habis itu dapet tawaran dari tim esports. Yaudah akhirnya kita coba, keterusan sampai sekarang. Jadi awalnya karena enggak sengaja aja” ungkap Fickri Aulia. “Tahun 2018, pertengahan 2018.” lanjutnya menjelaskan waktu dia ‘banting setir’
Adapun setelah memutuskan untuk serius sebagai pemain esports dan bergabung dalam sebuah tim, Fickri merasakan dan mengalami perubahan dalam hal support untuk terus berkembang, seperti HP sebagai sarana untuk bermain.
“Banyak. Kita main game tadinya pakai uang sendiri, HP-nya HP sendiri. Terus pas udah jadi atlet kayak gini, semuanya ditanggung sama manajemen, sama tim.” kata pemilik nick in game IOG Kids ini.

Mengenai prospek perkembangan dan perkembangan yang dijanjikan dari esports sendiri, Fickri mengakui banyak hal didapatkan dan mensejahterakan dirinya. Namun hal tersebut tidak lepas dari kerja keras yang sudah dijalani.
“Ya, gimana ya. Ya begitulah. Kalau cukup menjanjikan pasti cukup menjanjikan. Tapi balik lagi, kita dibayar buat main game, kita pasti punya tuntutan kan. Ya kalau misalkan kita dibayar tapi enggak ada prestasi, ya buat apa juga? Jadi (harus) kerja keras buat dapat prestasi banyak, jadi hidup akan lebih enak.” papar Fickri
Mengenai pandangan orang yang mengatakan bahwa sebagai pemain atau atlet esports hanya sekadar main game, Fickri mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar. Dia mengatakan bahwa di dalam tim sendiri ada program untuk olahraga, khususnya untuk menjaga kebugaran fisik.
“Enggak cuma main game doang. Tapi kita juga olahraga juga tiap pagi, biar badan enggak sakit-sakit amat. Kalau Cuma main game doang badan pegal kan. Jadi kita saingin (imbangi) sama olahraga juga. Di gaming house kan ada kolam renang, jadi kita juga rutin berenang, olahraga. Jadi pas latihan enggak kaku-kaku amat” kata Fickri.
Mengenai keseriusan dia menerjuni esports, Fickri juga mengenang bahwa awalnya dia mendapat omelan dari orangtua-nya. Namun karena tekad kuat, kerja keras, dan prestasi yang diraih, maka kini orangtuanya justru sangat mendukung.
“Diomelin lah. Apalagi Free Fire itu gamenya berisik, kita harus pakai headset, kita harus komunikasi. Kalau misalkan malam gitu, kita teriak-teriakan, pasti diomelin lah ‘ngapain sih lu teriak-teriakan sendiri, heboh banget’. Ya paling diomelin gitu-gitu doang.” kenang Fickri. “Terus kayak ‘jangan main game mulu, ntar bego’. Paling gitu” lanjutnya.

“Awalnya cuma bilang, sekarang kerjanya cuma main game. Pas kita putusin buat kerja di dunia kayak gini, saya Cuma bilang sama orangtua bakal buktiin kalau kita bisa hidup layak dari game ini. Akhirnya kita kerja keras sama tim, yaudah akhirnya kita bisa buktiin”
“Titik puncaknya orangtua support itu pas kemarin juara FF Asia Invitational. Apalagi selain kita ngebanggain diri kita sendiri, ngebuktiin ke orangtua, kita juga ngebawa nama Indonesia, jadi orangtua percaya.” tutup Fickri.
Itu dia kisah dari IOG Kids alias Fickri Aulia mengenai perjalanan hidupnya yang ‘banting setir’ dari seorang koki menjadi pemain profesional atau atlet esports Free Fire.