Main Free Fire Bikin Batal Puasa? Begini Hukumnya!
Saat bulan puasa, sangat dianjurkan untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat. Bermain game, seperti Free Fire misalnya, jadi pilihan banyak gamer untuk ngabuburit. Namun ada juga yang menyebut bermain Free Fire bisa membuat batal puasa. Benarkah begitu?
Hukum video game jadi topik yang banyak didiskusikan di kalangan umat Islam. Tak sedikit yang menganggap game haram karena membawa banyak keburukan soal kekerasan, romansa, dan juga konten kurang senonoh. Tapi banyak juga yang melihat video game bisa punya manfaat tergantung kontennya.
Nah, buat Free Fire sendiri, bagaimana statusnya? Apakah memainkannya bisa membuat batal puasa?
Hukum main Free Fire, bisa bikin batal puasa?
Rupanya, hukum bermain Free Fire saat puasa, apakah bisa batal atau tidak, ternyata tak jauh berbeda dengan game lainnya.
Menurut Mahbub Maafi dari PBNU, ada beberapa kitab yang menjabarkan hukum permainan. Menurut kitab al-Fiqh al-Manhaj, permainan catur memiliki manfaat mengasah pikiran, namun bisa bersifat makruh atau haram jika dimainkan secara berlebihan dan bahkan melupakan kewajiban.
Lebih jauh lagi, kitab Fiqhu al-Lahwi wa al-Tarwîhi menyebutkan sebuah game bisa bersifat haram jika memiliki unsur berupa penampilan tubuh dan aurat wanita yang bukan muhrimnya, mengandung unsur sihir, penyiksaan hewan, judi, hingga menyinggung SARA.
Mahbub Maafi kemudian mengambil kesimpulan bahwa game online (termasuk Free Fire di dalamnya) boleh-boleh saja dimainkan saat bulan puasa, tapi ia juga memiliki beberapa catatan.
“Mengingat bermain game acapkali membuat pelakunya menjadi pemalas dan turun etos kerjanya, maka kami cenderung untuk memakruhkan bermain game saat menjalankan ibadah puasa,” ujarnya.
Bahkan, hukumnya bisa ditingkatkan menjadi haram apabila mengandung unsur-unsur di atas yang bisa menjerumuskan kepada tindakan
“Yang paling aman adalah semestinya kita menghindari bermain game saat menjalankan ibadah puasa. Apalagi game yang mengandung konten negatif,” tutup Mahbub Maafi.
