Gagal Lolos PMPL SEA Fall 2022, Starlest Akui BTR RA Masih di Bawah Standar

CEO Bigetron Esports, Starlest, mengakui performa Bigetron Red Aliens (BTR RA) masih di bawah standar usai gagal lolos ke PMPL SEA Championship Fall 2022. Hal ini diungkapkannya dalam video terbaru di YouTube, Senin (5/9/2022).
Starlest meminta maaf kepada seluruh Bigetroopers, sebutan untuk penggemar Bigetron, atas gagalnya BTR RA di babak Play-In PMPL SEA Fall 2022 yang berlangsung selama dua hari pada 3-4 September 2022 kemarin.
Starlest Akui BTR RA Masih di Bawah Standar

Meski gagal lolos ke babak utama PMPL SEA Fall 2022, BTR Starlest menyebut player BTR RA sudah memberikan kemampuan terbaik mereka. Namun pemilik nama asli Edwin Chia atau yang akrab disapa Ko Ed ini mengaku sedih dengan hasil ini.
“Sedih sekali BTR RA gagal lolos ke (PMPL) SEA. Sepertinya jalannya BTR RA tahun ini di tourney resmi sudah sampai sini,” kata Starlest.
“Mereka sudah berusaha ,persiapannya udah semaksimal mungkin, saya enggak bisa salahin pemain, mereka udah bener-bener tunjukin effort mereka,” tambahnya.
Soal performa Bigetron Red Aliens di babak Play-In PMPL SEA Fall 2022 kemarin, Starlest mengakui timnya masih di bawah standar. Bukan tanpa sebab, hal ini karena adanya line-up baru yang membutuhkan waktu untuk membangun chemistry.
“Kalau soal RA mainnya masih di bawah standar iya bener, karena menurut saya ini tim baru, line up baru, susunan baru, mereka masih butuh waktu buat lebih kompak lagi,” kata Starlest.
“Kenapa ganti line up sebelum season mulai? Banyak kejadian di dapur yang gak keliatan di depan, saya juga gak bakal terlalu bahas di publik karena ini urusan dapur. Tapi ini udah keputusan yang terbaik buat season ini sih,” tambahnya.
Starlest Sebut Kasus Teaming Mempengaruhi Pemain BTR RA
Babak Play-In PMPL SEA Fall 2022 kemarin pun dinodai dengan kasus kecurangan berupa teaming yang dilakukan dua tim asal Vietnam yaitu 4ANIX (Phoenix Esports) dan ETP (Eighteen Plus Esports).
Dua tim ini diberi sanksi oleh penyelenggara berupa banned permanen dari seluruh turnamen resmi PUBG Mobile selama satu tahun.
“Apakah teaming itu pengaruh? Ya pengaruh ke BTR iya, dan tim tim lain juga iya, karena sangat merugikan sih,” kata Ko Ed.
“(Sanksi) satu tahun saja menurut saya terlalu ringan sih. Itu mah udah kalau dikasih balik lagi (ke turnamen resmi) saya yakin mereka gak bakal berubah, karena ini rencana bukan satu tim saja, ini malah rencana satu grup yang dari satu negara,” tambahnya.