Pada pekan pertama, hasil group draw memperlihatkan peta persaingan yang cukup panas sebagai berikut.
Grup A berisikan Alter Ego Ares, NST Genoth, SEM9, Todak, FaZe Clan, Mixer Gang, Team Secret, dan BOOM Esports.
Grup B dihuni oleh Talon Esports, GLU Squad, CelcomDigi Alliance, AZ Slumber, Vampire Esports, HAIL Esports, Team Flash, dan Vikings Esports.
Grup C, persaingan tak kalah sengit dengan VOIN Esports, Bigetron by Vitality, HomeBois x Maqna Esports, Team 52, eArena, XSOPHERE Esport, D'Xavier, dan RRQ Ryu.
Bagi Indonesia, hasil ini menghadirkan tantangan sekaligus peluang.
Bigetron by Vitality yang masuk Grup C akan menghadapi lawan-lawan kuat seperti D’Xavier dari Vietnam dan eArena asal Thailand. RRQ Ryu serta VOIN Esports pun berada di grup yang sama, membuat “perang saudara” antar tim Indonesia tak bisa dihindari.
Sementara itu, Alter Ego Ares akan bersaing di Grup A melawan tim raksasa seperti FaZe Clan dan Team Secret.
Dengan komposisi ini, persaingan di pekan pertama akan sangat menarik.
Indonesia menurunkan delapan wakil andalan sekaligus, yaitu Alter Ego Ares, BOOM Esports, Talon Esports, RRQ Ryu, VOIN Esports, NST Genoth, GLU Blug, dan Bigetron by Vitality.
Fokus publik tentu akan tertuju pada Bigetron, yang selama ini dikenal sebagai salah satu tim PUBG Mobile paling berpengalaman di kancah internasional.
Apakah mereka mampu menembus dominasi tim-tim Thailand dan Vietnam di fase awal? Jawabannya akan terlihat saat 2025 PMSL SEA Fall resmi dimulai. Dengan performa stabil dan strategi matang, tim-tim Indonesia berpotensi besar merebut tiket ke Grand Finals.