Sumber: instagram.com/bru.joenax
Julukan GOAT untuk Joena bukan hanya datang dari para penggemar, tetapi juga diakui langsung oleh sesama pemain profesional dari berbagai negara, termasuk Indonesia dan Brasil.
Rasyah dari EVOS Divine mengatakan kalau Joena pantas disebut GOAT FF, karena mempunyai banyak gelar juara.
“Karena dia paling banyak berpartisipasi di turnamen Free Fire, dan dia juga banyak gelar juaranya," ucapnya.
Reyyy juga mengatakan hal yang sama dengan rekan setimnya itu.
“Kayaknya sih Joena. Dia yang paling lama di internasional, terus dia yang paling sering juara-juara di turnamen internasional," tambahnya.
Abay dari RRQ Kazu juga menyoroti sederet prestasi yang didapatkan oleh pemain asal Thailand tersebut.
“Karena dia sudah dapatin prestasi Asia sama dunia,” tuturnya.
Bops dari Fluxo juga menyoroti konsistensi yang dimiliki oleh Joena.
“Menurut saya, GOAT di Free Fire adalah Joena. Karena dia sudah lama bermain di skena kompetitif dan performanya selalu konsisten,” ujarnya.
Dutzz dari RRQ Kazu juga menyorot hasil turnamen-turnamen yang diikuti oleh Joena.
“Ya, dia sudah dua kali juara dunia, dan sisanya konsisten, selalu masuk top 3,” tutupnya.
Konsistensi Joena dari 2019 hingga 2025 menjadikannya panutan bagi banyak pemain muda. Ia dikenal bukan hanya karena kemampuannya di medan tempur, tetapi juga karena sikap profesional dan dedikasinya terhadap tim.
Dalam dunia yang penuh perubahan cepat seperti esports, jarang ada pemain yang bisa mempertahankan performa di level tertinggi selama bertahun-tahun. Joena adalah pengecualian.
Dengan tiga gelar dunia, satu penghargaan Predator, dan karir panjang yang konsisten, ia bukan sekadar pemain hebat — ia adalah simbol dari kerja keras, disiplin, dan semangat kompetitif sejati.
Tak berlebihan jika kini publik menyebut kalau Joena bukan hanya legenda Thailand, tetapi juga GOAT sejati di dunia Free Fire.