Dalam konferensi pers Generasi TOP Series yang diselenggarakan TOP Coffee dan Garena, Manay menjelaskan beberapa kebiasaan buruk yang menahan perkembangan tim komunitas.
Menurutnya, tim komunitas kadang punya perasaan insecure saat menghadapi tim esports profesional saat latihan atau turnamen.
“Misalnya lagi latihan ngerasa, ‘Wah ada tim esports nih, pasti mereka yang menang.’ Dulu waktu gue yang main, kalau lihat tim esports itu malah seneng. Jadi bahan tolak ukur kekuatan, jadi waktu latihan, ‘Bisa nggak ya ngalahin mereka?'” kata Manay.
Tak hanya itu saja, Manay menilai beberapa tim komunitas perlu mengembangkan attitude di luar permainan, seperti kedisiplinan dan juga kerja sama tim.
“Yang baru-baru ini masuk esports biasanya disiplinnya kurang. Malahan di esports, yang pertama skill memang penting namun selanjutnya attitude juga penting. Mampu nggak dia disiplin, mau nggak dia diatur?” paparnya.