Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
Manggiskun Bongkar Pengalaman Gila Jadi Coach Tim Pakistan di FFWS Global Finals 2025
Dok. GGWP/Valya

Intinya sih...

  • Manggiskun menjadi coach Hotshot Esports, tim Pakistan di FFWS Global Finals 2025 Jakarta.

  • Menghadapi tantangan dalam strategi dan komunikasi tim, terutama pada pemahaman tersirat dan teamfight.

  • Pengalaman ini dianggap menyenangkan dan penuh pelajaran meski Hotshot Esports terhenti di babak Knockout.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ajang Free Fire World Series (FFWS) Global Finals 2025 Jakarta tak hanya menjadi panggung bagi para pemain terbaik dunia, tetapi juga menjadi kesempatan bagi para pelatih untuk menorehkan pengalaman baru di level internasional.

Salah satunya adalah Manggiskun, pelatih asal Indonesia yang dipercaya menjadi coach untuk Hotshot Esports, tim perwakilan dari Pakistan.

Hotshot Esports menjadi salah satu tim yang berhasil menembus ajang dunia tersebut, membawa nama Pakistan ke kompetisi paling bergengsi dalam skena Free Fire global.

Demi bisa bersaing di antara tim-tim besar dari berbagai negara, Hotshot pun merekrut Manggiskun untuk memperkuat sisi strategi dan komunikasi tim.

Ditemui oleh GGWP di venue babak Knockout FFWS Global Finals 2025 Jakarta, Manggiskun membagikan pengalamannya selama melatih tim luar negeri tersebut.

In Article GGWP_.png


Sumber: Garena Free Fire

Ia mengaku tidak menemui kesulitan berarti dalam hal bahasa, namun sempat menghadapi tantangan pada bagian pemahaman tersirat dan penyampaian strategi.

“Justru malah kalau dari bahasa nggak ada kesulitan sama sekali. Karena mereka basically ngerti lah, semua kayak dari segi Inggris dan lain-lain ngerti. Cuma mungkin ya, mungkin kalau maksud tersiratnya mungkin agak susah. Nah, itu yang mungkin pertama jadi kendalanya."

"Tapi sebisa mungkin, dari aku coba untuk terapin lagi pelan-pelan. Habis itu ada metode pengulangan juga, supaya mereka bener-bener paham atau nggak. Ya, paling di situ-situ aja sih. Tapi sisanya sebenarnya kesulitan paling utamanya itu adalah lebih ke arah teamfight-nya sih. Teamfight-nya karena gap-nya masih lumayan jauh dengan tim lain,” ucapnya.

Meski menghadapi tantangan dalam membangun sinergi dan meningkatkan kemampuan teamfight, Manggiskun justru menganggap pengalaman ini sebagai sesuatu yang menyenangkan dan penuh pelajaran berharga.

“Justru ini malah jadi challenge saja. Seru banget karena tantangannya nggak habis-habis. Kayak pertama melihat dari emotional tim internasional, yang bener-bener di luar dari SEA, itu bener-bener kayak pengalaman baru aja. Jadi aku enjoy sih sejauh ini," tambahnya.

Sayangnya, perjuangan Hotshot Esports harus terhenti di babak Knockout. Mereka menutup perjalanan di posisi ke-18 dengan total 96 poin, yang membuat mereka tereliminasi dari turnamen.

Meski begitu, pengalaman ini menjadi momen berharga bagi Manggiskun—sebuah pembuktian bahwa pelatih asal Indonesia bisa dilirik dan mampu menjadi bagian dari perjalanan tim di luar Indonesia pada FFWS Global Finals 2025 Jakarta.

Editorial Team