Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Muncul Petisi Untuk Blokir Game Free Fire, Apa Alasannya?

Belakangan ini, beredar ramai sebuah petisi yang bertujuan untuk blokir game Free Fire untuk beredar di Indonesia. Apa penyebabnya?

Sebuah petisi di Change.org muncul dengan tajuk “Blokir Game Free Fire karena Merusak Akhlaq Generasi Penerus Indonesia.” Petisi ini dibuat oleh seorang warga bernama Fiqi Amd.

“Adanya emote Push-Up di game Free Fire yang disitu terdapat sebuah deskripsi (lakukan push-up dimana saja kapan saja), membuat player Free Fire terutama yang masih dibawah umur melakukan dan mencontohkan di dunia nyata,” tulis Fiqi.

Ia melihat akibat parah dari hal tersebut dimana anak-anak menirukan emote Push-Up di tempat yang tidak seharusnya. “Banyak yang melakukan emote Push-Up game Free Fire ini di masjid ketika sholat,” ujarnya.

Menurut Fiqi, tindakan ini tak hanya bisa merusak akidah dan akhlak, namun juga berpotensi menimbulkan cedera fisik.

Karena emote Push-Up, petisi blokir Free Fire dibuat

Change.org

Fiqi kemudian memberikan saran kepada pihak terkait seperti Kominfo dan juga Majelis Ulama Indonesia untuk memberikan sanksi tegas kepada game Free Fire.

“Disini publisher game Free Fire hanya berdiam saja, tidak ada himbauan atau peringatan kepada semua player-nya,” bahas Fiqi merujuk kepada publisher Garena.

Fiqi juga memberikan beberapa saran lain untuk game Free Fire, misalnya menaikkan rating game dari 12+ menjadi 16+, menghapus emote Push-Up, membuat sistem verifikasi umur, serta memberikan peringatan di dalam game.

Dalam 9 jam pertamanya, petisi tersebut sudah mendapatkan 20 ribu tanda tangan. Saat artikel ini ditulis, petisi blokir Free Fire ini sudah mengumpulkan 37,3 ribu tanda tangan dan masih terus bertambah.

Netizen yang menanda tangani petisi tersebut menyepakati poin-poin yang disebutkan Fiqi. Namun ada juga yang ikut menyalahkan orang tua yang memberikan anak mereka ponsel untuk bermain Free Fire.

Kami sedang berusaha menghubungi pihak Garena mengenai tanggapan mereka terhadap petisi ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us