Sumber: Esports World Cup
Kehadiran Rasyah memang sangat penting di EVOS Divine. Apalagi sebenarnya, pemain dengan nama asli Rasyah Rasyid ini memang sudah lama bergabung dengan EVOS dari saat usianya masih sangat muda.
Keahliannya dalam bermain Free Fire pun tidak pernah diragukan. Namun sayang, usianya yang masih sangat muda menghalangi dirinya untuk terjun ke skena kompetitif FF dengan tingkat yang lebih tinggi.
Namun kini, ia yang sudah cukup umur akhirnya debut di turnamen tingkat dunia melalui EWC Free Fire 2025. Ia pun membuktikan kalau sebutan The Wonderkid yang menancap pada dirinya bukanlah sebuah julukan semata.
Di babak Grand Finals saja, ia sudah beberapa kali menjadi penyelamat EVOS Divine. Salah satu yang mencolok adalah ketika game terakhir atau ke-10 berlangsung pada babak Grand Finals.
Di game tersebut, EVOS Divine bertemu dengan Core Memory Esports x KOG (CXK). Pertempuran antar kedua tim pun tak dapat dihindarkan.
Sayang, EVOS Divine harus kehilangan tiga pemain sekaligus, sedangkan CXK hanya kehilangan dua pemain dari pertempuran itu.
Untungnya, Rasyah menjadi pemain tersisa yang masih hidup dari sisi EVOS Divine. Ia yang tahu bahwa timnya sudah tidak bisa bertahan, langsung kabur, dan melakukan revive teman-temannya yang hilang.
Atas langkahnya itu, roster Divine pun kembali utuh, dan bisa mencegah timnya untuk merasakan too soon. Langkah Rasyah tentu patut diancungi jempol.
Ia mampu untuk menarik diri dan melihat peluang kecil yang dihadapi timnya ketika bertempur dengan CXK. Tak hanya itu, ia juga langsung melakukan revive agar teman-temannya kembali dan melanjutkan pertandingan.
Hasilnya, EVOS Divine pun berhasil bertahan hingga ke late game. Mereka bahkan berhasil mendapatkan booyah, sekaligus posisi pertama pada papan klasemen akhir dengan total 170 poin.