Polisi di Bangladesh Tangkap 108 Orang ketika Mabar, Ada Apa?

Polisi di Bangladesh telah menangkap 108 pemain esports PUBG Mobile di distrik Chuadanga karena berpartisipasi dalam sebuah acara. Selama PUBG Mobile Chuadanga League (PMCL), para pemain ditangkap di pusat komunitas dekat pusat kota Daulatdiar.
Kenapa mereka ditangkap? Alasannya ada indikasi perjudian online di mana 24 pemain dikirim ke penjara setelahnya. Selain itu, penyelenggara juga tidak meminta izin dari pihak berwenang setempat.
Pada tahun 2021, Pengadilan Tinggi Bangladesh melarang PUBG Mobile, Free Fire bersama dengan beberapa aplikasi lain karena pengadilan mengutipnya sebagai aplikasi yang merusak.
Beberapa perdebatan terjadi atas masalah ini. Namun, masih belum ada tanda-tanda pencabutan keputusan tersebut.

Ada Kaitannya dengan Judi Online
Karena pemerintah Bangladesh dengan jelas mengatakan bahwa segala jenis perjudian dilarang, para pemain didakwa melakukan pelanggaran tersebut. Kabarnya, 24 orang di antaranya sudah dijebloskan ke penjara dengan hukuman dua hari kurungan oleh polisi di Bangladesh.
78 lainnya dalam pertimbangan karena belum dewasa. Namun, belum ada informasi mengenai nasib penyelenggara.
Penanggung Jawab Cuadanga Thana mengatakan, sebagian besar pemain adalah pelajar dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi. Setelah menerima undangan ke acara tersebut, mereka melakukan perjalanan dari beberapa tempat untuk berkumpul di acara di Chuadanga.

Sebanyak 19 tim berpartisipasi dalam turnamen tersebut termasuk beberapa tim populer Bangladesh seperti A1 Esports, TRZ, dan INES. Semua tim dijadwalkan untuk memainkan 7 pertandingan dalam acara satu hari ini.
Polisi menggerebek tempat acara tepat setelah pertandingan pertama. Berbagai komunitas Esports di Bangladesh telah menunjukkan reaksi beragam terhadap insiden tersebut. Namun, apa yang terjadi akan meninggalkan titik gelap di komunitas esports Bangladesh.
Gimana nih menurut kamu? Semakin banyak negara yang melarang PUBG Mobile. Stigma negatifnya membuat beberapa negara benar-benar memberikan larangan keras. Untungnya di Indonesia hal ini tidak terjadi ya gengs di mana komunitas esportsnya justru berkembang sangat pesat ke arah positif.
Sumber: Sportskeeda