Ini dia profil dan biodata Skyla, caster esports yang sudah tidak asing lagi di kalangan penggemar pro scene Free Fire (FF) Indonesia.
Sebelum terkenal sebagai caster, Skyla sudah memiliki nama di panggung kompetitif sebagai pelatih RRQ, bahkan juga pernah jadi pro player.
Lalu siapa sebenarnya Skyla sebelum kariernya di dunia esports? Begini perjalanan kariernya dalam profil dan biodata yang sudah GGWP.ID rangkum buat kamu!
Terkenal dengan nama panggung Skyla, ternyata itu adalah nickname in-game yang sudah ia gunakan sejak tahun 2012. Suka dengan nama Skyla, nama itu ingin ia gunakan untuk sang anak jika nanti memiliki anak perempuan.
“Karena memang dari dulu punya rencana, kalau punya anak cewek, namanya Skyla,” ungkap Skyla kepada GGWP.ID.
Skyla seperti sudah berjodoh dengan dunia esports dan gaming. Ia sudah bermain game sejak masih TK, usai dikenalkan dengan game balap Gran Turismo oleh sang ayah, yang disebutnya sebagai penggemar mobil.
“Di game itu untuk ikut balapan harus ambil SIM-nya, nah kalau mau ambil SIM-nya itu balapan lap-nya bisa puluhan, waktunya bisa 2-3 jam, dia (ayah) gak kuat main sendiri,” cerita Skyla.
Sebelum berkarier di dunia esports, Skyla sempat membuka bisnis warnet di Bogor. Bisnis ini digelutinya sejak masih berusia 18 tahun. Ketika itu, ia sedang berkuliah di jurusan Hukum.
Merasa tidak cocok dengan jurusan Hukum yang dipilihkan orang tuanya, Skyla memutuskan untuk memilih jalannya sendiri. Berbekal modal dari orang tuanya, ia membuka bisnis warnet tersebut.
“Sejak modal yang dikasih itu, sampai sekarang udah gak pernah minta uang orang tua. Karena memang perjanjiannya seperti itu. Gak mau ngikutin jalur orang tua, mau nentuin jalan sendiri,” cerita Skyla.
Karier Skyla di dunia esports sebenarnya bermula sejak ia membuka bisnis warnet. Ketika itu ia sudah mulai membuat tim komunitas dan ikut beberapa kompetisi lokal.
“Aku main game apa aja basic-nya ada, lumayan paham mau FPS hingga MOBA. Mungkin itu juga faktor dari kecil udah main game, jadi tahu berbagai perspektif game,” ucapnya.
Bermula dari bosan saat mengurus bisnis warnet serta dorongan dari sang pacar (kini istri) untuk dapat pekerjaan, ia mendaftar lowongan part-time di Garena.
Suatu saat, ia ikut ke acara kompetisi komunitas yang diselenggarakan Garena di Sentul. Melihat tidak adanya pemandu pertandingan, ia secara inisiatif menawarkan diri menjadi caster.
Aksinya itu ternyata diketahui oleh sang atasan. Dinilai memiliki bakat yang baik, ia akhirnya dijadikan caster official Garena, sambil tetap bekerja paruh waktu di sana.
Skill analisa gameplay yang ditampilkan Skyla saat jadi caster ternyata mencuri perhatian tim-tim esports. Ia pun ditawari untuk jadi pelatih tim Capital.
Sebagai pelatih Capital, ia membawa timnya menjuarai FFIM Season 1. Roster tim tersebut pun diakuisisi EVOS menjadi EVOS Divine yang jadi juara dunia di Thailand.
Seolah punya tangan emas karena mampu membentuk pemain berbakat, roster selanjutnya yang ia bina di Capital pun diakuisisi oleh tim ONIC.
Setelah dua tahun di Capital dan menghasilkan tim berprestasi, ia dapat tawaran dari ONIC, BTR, dan RRQ. RRQ pun jadi tim yang membuatnya jatuh hati.
“Setelah ngobrol dengan semua tim tersebut, Pak AP yang sangat menjanjikan pada saat itu. CEO idaman, kita satu pemahaman dan saya memutuskan untuk ke RRQ,” ceritanya.
Setelah kontraknya dengan RRQ habis, Skyla memutuskan untuk rehat dari karier pelatih akibat kesibukannya sebagai caster serta persiapannya menikah.
Di saat yang sama, ia mendapat tawaran dari seorang investor untuk membentuk tim esports. Ia pun menjadi COO tim Boss Esports. Sayangnya tim itu bubar pada 2021 akibat pandemi COVID 19.
Passionate terhadap dunia gaming dan esports, Skyla ingin terus berkarier di bidang esports hingga masa pensiun. Ia ingin bisa terus berkarier di belakang layar di sebuah tim esports.
“(Karier) setelah dari esports sebenarnya belum kepikiran. Di satu sisi aku lagi menyelesaikan kuliah hukum. Mungkin rencana terburuknya adalah ngikutin jalan orang tua (di dunia Hukum),” ungkapnya.
“(Tapi) hati aku pengennya sukses bareng sama salah satu tim esports, dan pensiun di tim esports kalau bisa, jadi legend di belakang layar lah,” kata Skyla.
Sudah malang melintang di dunia caster, Skyla punya pesan untuk siapapun yang punya keinginan menempuh karier yang sama dengannya.
Menurutnya, pendapatan sebagai caster esports bisa sangat tinggi kjetika liga sedang berjalan, dan bisa juga tidak menghasilkan sama sekali ketika tidak ada event yang sedang berlangsung
“Saran aku, kalau mau jadi caster, kalau bisa tetap punya pekerjaan utama yang punya penghasilan bulanan secara pasti, dan caster ini sebagai side job aja,” pesannya.
Ada beberapa sosok di esports yang dijadikan panutan oleh Skyla. Siapa saja mereka? Skyla mengaku nge-fans dengan caster Dota asal Australia, TobiWan.
“Sebagai caster ada dari Dota itu Tobiwan,” kata Skyla.
Namun bila ditanya panutannya secara umum di dunia esports, nama OwlJan sang manajer BOOM Esports menjadi idolanya. Skyla mengaku kerap mendapat ilmu darinya.
“Dari hal kecil sampai hal besar, aku banyak sharing sama dia. Sampai sekarang ngasih banyak ilmu ke aku. Mungkin alasan aku masih bisa di sini sampai sekarang karena ilmu-ilmu dari bang Ojan,” tandasnya.
Itu dia profil, biodata, dan fakta-fakta unik Skyla, caster Free Fire yang bermula sebagai pro player. Ikuti terus informasi terbaru dan terupdate seputar game, esports, dan pop culture di GGWP.ID!