Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
Biodata dan Profil King Kodok feature.jpg
Dok. King Kodok

Eksklusif untuk GGWP, berikut ini adalah biodata dan profil kisah perjalanan King Kodok, salah satu caster paling dikenal di skena Free Fire (FF) Indonesia.

Sosoknya yang sering tampil di berbagai turnamen besar membuat banyak orang penasaran, siapa sebenarnya King Kodok itu? Yuk, simak kisah lengkapnya di bawah! ini.

1. Biodata dan Profil King Kodok

Dok. King Kodok

  • Nama asli: Bayu Novian Purnama

  • Nickname: King Kodok

  • Asal: Jakarta, Indonesia

  • Tanggal lahir: 16 November 1997

  • Usia: 28 tahun (pada 2025)

  • Akun Instagram: @king.kodok

  • TikTok: @Kingkodok.caster

2. Awal Perjalanan King Kodok di Dunia Esports hingga Jadi Caster FF

Dok. King Kodok

Dalam wawancara eksklusif, ia menceritakan bagaimana awalnya dirinya masuk ke dunia esports. Semua berawal dari kegemarannya bermain game League of Legends (LoL).

"Awalnya karena main LoL, lalu tahu ada turnamennya. Saya sempat ikut turnamennya tapi nggak pernah menang. Dari situ, jadi suka nonton turnamen. Lalu lanjut main AOV, ikut turnamen lagi, tapi gagal juga. Akhirnya jadi penonton setia esports," ceritanya.

Dari situ tumbuh keinginannya menjadi seorang caster. Namun, jalan menuju kariernya yang sekarang ini tidaklah mudah.

"Saya mulai dari jadi caster AOV, lalu pernah jadi manajer di DG Esports. Dari situ saya dapat kesempatan jadi talent caster. Sempat nge-cast berbagai game, dan hal itu melatih saya," tambahnya.

Kedekatannya dengan komunitas Free Fire membuatnya sering diundang ke acara-acara FF. Sampai akhirnya, ia mendapatkan kesempatan tampil di FFML (Free Fire Master League) Season 8 sebagai caster freelance.

"Di FFWS (Free Fire World Series) ID (Indonesia) Spring 2024, saya akhirnya resmi jadi Official Caster Free Fire sampai sekarang," jelasnya.

Adapun nama King Kodok yang melekat pada dirinya, sukses mencuri perhatian banyak orang. Tetapi siapa sangka, kalau ternyata nama itu sudah melekat sejak ia masih kecil.

"Waktu SD (Sekolah Dasar), saya satu-satunya yang pakai kacamata. Karena itu mata saya kelihatan besar, jadi dipanggil 'Kodok'," ujarnya sambil tertawa.

Nama itu kembali muncul saat ia bermain LoL dan bertemu teman SD-nya. Saat mengikuti lomba caster, ia pun memakai nama "Bayu Kodok". Namun, saran dari almarhum Volva membuatnya mengganti nama panggung.

"Volva bilang, ‘Kodok saja sudah cukup mudah diingat’. Akhirnya saya pikir, kenapa nggak jadi ‘Rajanya’ sekalian. Dari situ lahirlah nama King Kodok," kenangnya.

3. Seberapa Menjanjikan Karir sebagai Caster? Ini Kata King Kodok

Dok. King Kodok

Sebagai sosok yang sudah lama berkecimpung di dunia esports, King Kodok menilai karir caster saat ini sangat menjanjikan, namun tidak mudah dijalani.

"Saingannya ketat. Apalagi, semua game sekarang sudah punya wajah-wajah caster tetap. Namun tetap menurut saya, peluang selalu ada bagi yang mau usaha dan konsisten," tegasnya.

Ia pun membagikan tantangan yang kerap dihadapi caster yang juga dialami oleh dirinya, mulai dari kosa kata terbatas, stamina, hingga rasa grogi saat tampil offline. Namun semua itu terbayar dengan kebahagiaan yang ia dapatkan dari profesi ini.

"Sukanya tentu bisa jadi bagian dari official caster FF, dapat banyak job. Meski awal tahun biasanya sepi event, sisanya seru banget!" ucapnya bahagia.

King Kodok juga membagikan momen lucu yang pernah ia alami saat nge-cast bersama Viscaloid.

"Saya dan Viscaloid suka kasih challenge ke viewers. Waktu itu targetnya tercapai, dan tantangannya adalah makan Nato," ceritanya.

4. Pandangannya Tentang Skena Kompetitif Free Fire di Indonesia

Dok. King Kodok

Menurutnya, skena kompetitif Free Fire di Indonesia kini sudah berkembang menjadi lebih sempurna. Apalagi dengan hadirnya format Champion Rush belakangan ini.

"Dengan sistem Champion Rush yang baru diterapkan ini, membuat player serta tim indonesia punya kesempatan untuk merajai turnamen internasional. Jadi dari komunitas dan tim tier 2 ikut berkembang, dan mulai melahirkan nama-nama baru," jawabnya.

Namun, King Kodok menekankan bahwa attitude pemain juga sangat penting.

"Skill bisa diasah. Tapi kalau pemain toxic, suka blame, keras kepala, itu bisa merusak tim. Attitude bagus adalah nilai plus yang dilihat manajemen," tegasnya.

5. Rencana dan Tips untuk Kamu yang Ingin Jadi Caster Seperti King Kodok

Dok. King Kodok

Di 2025 ini, King Kodok berencana membuat konten khusus yang mewadahi player dan kreator Free Fire.

"Sudah ada beberapa konten, tapi masih sedikit yang fokus ke kreator. Harapannya bisa kerja sama dan memperluas jangkauan ke mereka di tahun ini," tuturnya.

Untuk kamu yang ingin mengikuti jejaknya menjadi caster, ia memberikan pesan penting begini.

"Usaha, konsisten, dan latihan terus. Jangan cepat menyerah. Semua akan ada waktunya. Kalau kalian serius, game-nya pasti akan melirik kalian," tutupnya.

King Kodok bukan hanya sekadar caster Free Fire. Ia adalah simbol semangat, kerja keras, dan konsistensi dalam dunia esports Indonesia. Perjalanan panjangnya bisa menjadi inspirasi bagi kamu yang ingin terjun ke industri ini.

Bagaimana menurutmu kisah King Kodok? Apakah kamu juga tertarik untuk jadi caster?

Editorial Team