Tanggapi Sujud Freestyle FF yang Meresahkan, Ini Kata Pihak MUI

Kasus sujud freestyle sudah mulai meresahkan banyak pihak. Banyak anak-anak yang melakukan gerakan sujud yang tidak benar karena terpengaruh game Free Fire. Terkait kasus sujud freestyle FF ini, pihak MUI akhirnya memberikan pendapat mereka.
Sujud freestyle ini jadi ramai setelah muncul video anak-anak bersujud saat sholat sambil memperagakan emote push-up dari game Free Fire. Pihak orang tua yang melihatnya khawatir karena selain berlawananan dengan aturan sholat, anak-anak juga bisa terkena cedera.
Puncaknya, sebuah petisi dibuat di Change.org menuntut game Free Fire diblokir. Petisi yang sudah ditanda-tangani 235 ribu lebih orang ini juga menuntut pihak Kominfo serta MUI untuk memberikan sanksi kepada pihak Garena karena lalai bereaksi dengan cepat.
Lantas, apa sih pandangan pihak MUI terkait aksi sujud freestyle ini?
Sujud freestyle FF, MUI imbau untuk tegur pelakunya

Dilansir Detik.com, menanggapi aksi sujud freestyle ala game FF, wakil ketua MUI Anwar Abbas menilai kejadian ini tak perlu ditanggapi berlebihan. Bahkan menurutnya, niat anak-anak itu yang datang ke mesjid untuk sholat patut diapresiasi.
“Itu kan bocah-bocah. Ya tidak masalah. Namanya juga anak-anak. Jangan diambil hati. Mau saja dia sholat sudah bagus,” ujar Anwar.
Menurut Anwar, anak-anak yang melakukan sujud freestyle itu sebaiknya ditegur dan dibimbing baik-baik. Seiring waktu, nantinya mereka akan mengerti kalau itu tak boleh dilakukan saat sholat.
“Cukup ditegur dan diingatkan baik-baik oleh jemaah yang ada di sampingnya. Nanti dia semakin besar semakin tahu,” sambungnya.
Anwar juga menceritakan bahwa di zaman Nabi Muhammad SAW, cucu-cucunya sering bermain dengannya saat beliau sedang sholat.
“Cucu Nabi, Hasan dan Husein, pernah naik ke punggung Nabi ketika Nabi sujud dan bergelantungan di leher beliau ketika beliau berdiri, hehehe…” tutup Anwar.
Istilah “namanya juga anak-anak” kelihatannya berlaku buat kasus sujud freestyle kali ini, karena mereka belum tahu apa-apa. Lain ceritanya kalau yang melakukannya sudah remaja atau dewasa. Betul?