Sebagai pelatih, S1NYO juga mengungkapkan bahwa tim asuhnya ini tergolong sebagai tim baru, sehingga mereka membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian satu sama lain.
Terlebih, ada dua pemain mereka yang belum pernah mengikuti PMSL, yakni Axel dan Linixx, sehingga tahap pembentukan tim ini menjadi perhatian utama dari S1NYO.
“Kami juga hitungannya termasuk baru bersama dua pemain baru dari tim sebelumnya yang belum merasakan PMSL. Jadi, sebisa mungkin kami mencoba membantu membimbing mereka biar bisa fit-in dan dapat kemistri dengan cepat,” tutur S1NYO.
Namun, dengan kemampuan dan kemauan dari dua pemain baru Talon Esports ini, Misery sebut bahwa proses penyatuan mereka dengan tim tidak menghadapi kesulitan.
“Nyatunya dibilang lumayan susah sekali, tidak. Tapi, ada pribadi yang berbeda dari tim yang sebelumnya dan itu jadi perhatian kami.
Kami coba bangun lagi trust-nya dan kami coba implementasi apa playstyle yang kami mau dan cara mereka menyesuaikan,” tambah Misery.
S1NYO pun menaruh harapan besar pada Talon Esports agar menjadi tim terbaik di musim kompetisi 2024 ini.
“Semoga yang terbaik di tahun ini. Kalau harapan kami bisa tercapai semua, Puji Tuhan. Kalau pun tidak, ya artinya kami harus belajar lagi.
Namun, untuk tujuan pribadi dan tujuan yang saya tanamkan ke anak-anak ya kami mengejar World Champion,” tambah S1NYO.