Tim asal Thailand EArena membawa pulang gelar juara Free Fire SEA Invitational (FFSI) dan hadiah utama senilai US$100.000 setelah merajai klasemen dengan total 232 poin.
Di sisi lain, meski tak membawa pulang gelar juara, keempat tim Indonesia yang notabene adalah pendatang baru di turnamen internasional Free Fire mampu pulang dengan kepala tegak setelah menunjukkan kemampuan terbaik mereka di seri FFSI perdana tersebut.
Genesis Dogma SF dan First Raiders Eclipse sebagai Juara dan Runner-Up FFML Season 7 harus puas di posisi ke-7 dan ke-9 klasemen Grand Finals FFSI.
Hasil yang lebih positif dicatatkan oleh Morph Team dan G Arsy Aphrodite sebagai juara 3 dan 4 FFML Season 7.
Kedua tim debutan di turnamen internasional Free Fire ini menduduki peringkat 3 dan 4 Grand Finals FFSI, masing-masing dengan 218 dan 210 poin. Keduanya hanya kalah tipis dari Magic Esports di peringkat dua dengan 226 poin.
Di balik kemenangan keempat tim Thailand di ajang internasional Free Fire (3 kali juara FFWS dalam 2 tahun terakhir), ada banyak cerita menarik dari perjalanan tim Indonesia.
Banyak poin positif yang menunjukkan tim Indonesia mampu bersaing secara head-to-head dengan tim Free Fire di tingkat dunia. Simak ringkasan 4 hal menarik dari perjuangan tim Indonesia di Grand Finals FFSI 2023, berikut ini: