Selain bisa memprediksi zona, menurut Katou pemain juga harus paham kapan harus bermain di pusat zona (center) atau pinggiran zona (outer). Tentunya, kedua strategi tersebut punya pro dan kontra tersendiri.
“Bagusnya main center itu ya semakin kita di tengah saat circle pop-out, kita jadi pasti bisa masuk ke circle selanjutnya. Minusnya main center, kalau circle selanjutnya mental (bouncing) jauh dari titik tengah pasti kita jadi sulit untuk masuk,” ungkap Katou.
Katou menambahkan bahwa karena lebih dari satu tim bisa bermain di center, bakal ada pertarungan besar di early phase yang bisa berujung pada wipeout. Di sisi lain, Katou juga berpendapat bahwa bermain di pinggiran zona bukan berarti lebih aman dibandingkan di pusat zona.
“Main outer itu bagusnya kita memanfaatkan keadaan ketika terjadinya circle yang mental. Biasanya, pemain akan memanfaatkan 3rd party fight di mana kita mengambil ground yang pemain lain sudah ambil di dekat pojok zona (edge zone),” terang Katou.
“Namun jeleknya, pemain yang main outer dituntut punya timing fight yang pas. Kalau timing-nya off, kita bisa kena peek-off waktu masuk zona, atau bahkan bisa terkena wipeout kalau kurang terorganisir,” sambung juara PMPL ID Season 3 tersebut.